Liputan6.com, Jakarta - CEO Twitter Jack Dorsey secara tidak langsung menyindir rencana Mark Zuckerberg mengenai rencananya untuk mengubah Facebook menjadi metaverse. Bentuk sindiran Dorsey dilakukan dengan membalas kicauan akun lain di Twitter.
Dikutip dari The Guardian, Minggu (24/10/2021), Jack mengomentari unggahan akun bernama udiverse21. Dalam unggahannya, akun tersebut membahas soal terminologi metaverse yang pertama kali diciptakan penulis Neal Stephenson dalam novelnya yang berjudul Snow Crash pada 1992.
"Metaverse mengambarkan dunia virtual yang dimiliki sebuah perusahaan, di mana penggunanya diperlakukan secara buruk sebagai warga negara oleh perusahaan diktator (dystopian corporate dictatorship). Bagaimana jika Neal benar," tulis akun tersebut.
Advertisement
Menjawab kicauan tersebut, Jack menuliskan kata-kata yang biasanya muncul sebagai meme di media sosial, yakni, "NARRATOR: He Was." Yang berarti, Jack menyebut pendapat Neal Stephenson tersebut benar.
Baca Juga
Sebagai informasi, rencana Facebook membangun metaverse diiringi dengan perubahan nama. Sebelumnya, The Verge sempat melaporkan rencana Mark Zuckerberg untuk membahas perubahan nama ini pada konferensi tahunan Facebook Connect, 28 Oktober 2021.
Namun, menurut sumber yang mengetahui rencana ini, perubahan nama Facebook bisa diungkap lebih cepat, dengan tujuan agar perusahaan tak cuma dikenal sebagai media sosial dan citra buruk yang selama ini menyelimutinya.
Perubahan brand atau nama perusahaan kemungkinan akan memposisikan aplikasi Facebook sebagai salah satu dari banyak produk di bawah perusahaan induk yang mengawasi grup seperti Instagram, WhatsApp, Oculus, dan lainnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Facebook Jadi Metaverse
Facebook sudah memiliki lebih dari 10.000 karyawan yang membangun perangkat keras seperti kacamata AR yang diyakini Zuckerberg akan ada di mana-mana, seperti smartphone.
Pada Juli 2021, Zuck mengatakan kepada The Verge, selama beberapa tahun ke depan perusahaan akan secara efektif bertransisi dari perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse.
Metaverse adalah dunia online tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dalam lingkungan virtual, sering kali menggunakan headset VR.
Facebook telah menjadikan pembangunan metaverse sebagai salah satu prioritas utamanya.
Terlepas dari sejarahnya membeli saingan, Facebook mengklaim metaverse "tidak akan dibangun dalam semalam oleh satu perusahaan" dan telah berjanji untuk berkolaborasi.
Facebook baru-baru juga ini menginvestasikan sebesar USD 50 juta dalam mendanai kelompok nirlaba dalam membantu membangun metaverse secara bertanggung jawab.
Namun Facebook mengingatkan, ide metaverse yang sebenarnya akan memakan waktu 10 hingga 15 tahun lagi.
Advertisement
Facebook Akan Buka 10.000 Lowongan Kerja
Sebelumnya, Facebook berencana membuka 10.000 lowongan kerja di Eropa untuk mengembangkan konsep baru yang disebut metaverse. CEO Facebook, Mark Zuckerberg dilaporkan terlibat langsung dalam konsep tersebut.
Mengutip BBC, Senin (18/10/2021) pengumuman itu muncul saat Facebook berurusan dengan dampak kasus dan peningkatan seruan regulasi yang mengekang pengaruhnya.
"Metaverse memiliki potensi membantu membuka akses ke peluang kreatif, sosial, dan ekonomi baru. Dan orang Eropa akan membentuknya sejak awal," kata Facebook dalam sebuah posting blog.
Pekerjaan baru yang dibuka dalam lima tahun ke depan mencakup insinyur dengan keahlian khusus. Berinvestasi di Eropa menawarkan banyak keuntungan, termasuk akses ke pasar konsumen yang besar, universitas kelas satu dan talenta berkualitas tinggi, tambah raksasa media sosial tersebut.
(Dam/Isk)