Liputan6.com, Jakarta - Eks CEO Google Eric Schmidt memberikan tanggapan skeptis tentang rencana Meta --yang dulunya Facebook Inc-- membangun teknologi metaverse.
"Saya menantikan inovasi luar biasa di metaverse," kata Schmidt kepada CBNC, dikutip Kamis (4/11/2021).
Lebih lanjut mantan orang nomor satu di Google ini mengatakan, "Saya sudah menunggu sekitar 30 tahun, mengenai apakah Facebook akan membangun itu. Saya tidak tahu."
Advertisement
Baca Juga
Schmidt bereaksi atas kabar yang menyebut Meta sebagai induk Facebook cs akan mengalihkan fokusnya untuk membangun teknologi metaverse. Metaverse merupakan dunia virtual tempat pengguna bisa bersosialisasi, bekerja, sekaligus bermain.
Google, Microsoft, dan Apple tengah mengerjakan teknologi yang dapat membangun dunia metaverse juga. Namun, menurutnya, visi tersebut bisa memakan waktu satu dekade atau lebih sebelum membuahkan hasil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bakal Tetap Sebut Meta Sebagai Facebook
Schmidt mengatakan, dirinya akan terus menyebut Meta sebagai Facebook, sama seperti orang lain menyebut Alphabet sebagai Google.
Menurut Schmidt, janji metaverse sangat kuat namun bisa menimbulkan masalah ketika orang melupakan kehidupan nyata untuk terus berada di kehidupan virtual.
"Kita harus mencari tahu tentangupaya pengaturan metaverse. Saya rasa, kami tidak tahu. Saya tidak berpikir regulator memiliki formulasi yang tepat atau bahkan bagaimana membahas metaverse," kata Schmidt.
Advertisement
Regulator Masih Belum Siap dengan Metaverse
Sekadar informasi, munculnya metaverse memang menimbulkan pertanyaan bagi regulator yang sudah berjuang mengatur media sosial, internet, hingga informasi salah alias hoaks.
Facebook pun menghadapi peningkatan pengawasan dari Kongres AS dan media setelah seorang mantan karyawan, Frances Haugen, membocorkan dokumen yang memicu serangkaian pemberitaan miring.
Laporan yang dijuluki Facebook Papers ini mengungkapkan berbagai masalah di Facebook yang justru diabaikan dan tidak diselesaikan dengan baik.
(Tin/Isk)
Infografis Tentang Facebook
Advertisement