Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckeberg baru saja mengumumkan, perusahaan tengah mengembangkan sebuah kulit buatan yang dapat digunakan di robot. Pengembangan kulit buatan ini disebut menjadi bagian dari rencana perusahaan dalam membangun metaverse.
Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Mark menuturkan, kulit buatan ini merupakan sensor sentuh beresolusi tinggi. "Ini membawa kita selangkah lebih dekat ke objek virtual yang realistis dan interaksi fisik di metaverse," tulisnya.
Mengutip informasi dari Daily Mail, Selasa (2/11/2021), pengembangan kulit buatan ini dilakukan berkolaborasi dengan Carnegie Mellon University. Lewat kulit buatan yang bernama ReSkin ini, robot dimungkinkan bisa merasakan objek dengan lebih baik dan memberikan respons berdasarkan objek tersebut.
Advertisement
Menurut peneliti di Meta, Abhinav Gupta, kulit buatan ini memungkinkan mesin bisa memahami apa yang manusia lakukan. "Untuk kali pertama, kami mencoba memahami lebih baik tentang sisi fisik di balik objek," tuturnya.
Baca Juga
Meta juga sudah menunjukkan kemampuan ReSkin dalam sebuah video singkat. Video itu memperlihatkan perlakuan berbeda antara tangan robot yang sudah dilapisi kulit sintetis dan yang tidak saat memegang sebuah objek.
Dari video diperlihatkan, tangan yang menggunakan ReSkin mampu memegang dan meletakkan kembali sebutir blueberi secara hati-hati. Sementara tangan robot yang tidak dibekali kulit sintetis menggenggam bluberi secara lebih kasar, lebih mirip dengan meremas.
Kendati demikian, perusahaan belum mengungkapkan secara lebih detail mengenai penerapan teknologi ini nantinya. Karenanya, informasi mengenai penerapan teknologi ini masih perlu menunggu keterangan lebih lanjut dari Meta.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Facebook Jadi Meta, WhatsApp Ikut Alami Perubahan
Setelah Facebook Inc mengumumkan rebranding nama menjadi Meta, terjadi perubahan untuk produk-produk keluarga Facebook. Antara lain untuk produk aplikasi Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp.
Perubahan yang dimaksud adalah Meta kini mengubah footer aplikasinya untuk merefleksikan rebranding dari Facebook ke Meta.
Perubahan ini terlihat oleh WABetaInfo pada WhatsApp versi beta 2.21.220.14. Mengutip laman 9to5Mac, Minggu (31/10/2021), ketika pengguna membuka aplikasi versi beta terbaru, WhatsApp tidak lagi menampilkan tulisan "WhatsApp from Facebook" melainkan "WhatsApp from Meta".
Sebelumnya, sekitar setahun lalu, WhatsApp menambahkan brand "from Facebook". Infomasi ini bisa dilihat ketika pengguna membuka aplikasi WhatsApp.
Kini perusahaan mengubah brand ke "from Meta" untuk mencerminkan tujuan perusahaan menjadi perusahaan metaverse.
WABetaInfo juga mencatat, WhatsApp menghapus footer "WhatsApp from Facebook" pada bagian pengaturan.
Advertisement
Mencerminkan Tujuan Perusahaan
Sekadar informasi, saat Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan ini bersama rencananya untuk satu miliar pengguna di metaverse, satu dekade dari sekarang, ia mengatakan:
"Sebagai bagian dari ini, saatnya bagi kami mengadopsi merek perusahaan baru yang mencakup semua yang kami lakukan, guna mencerminkan siapa diri kami dan apa yang ingin kami bangun," tuturnya.
Mark Zuckerberg juga mengatakan, dirinya bangga mengumumkan bahwa perusahaan sekarang berubah menjadi Meta, bukan lagi Facebook Inc.
Masih mengenai perubahan kecil di WhatsApp, versi WhatsApp beta terbaru juga menghadirkan kemampuan untuk memberi rating pesan yang diterima dari akun bisnis.
(Dam/Ysl)