Cerita Pengguna Kena Tipu Gara-Gara Stiker Add Yours Instagram Stories

Seorang pengguna Twitter bercerita mengenai kasus penipuan yang menimpa temannya karena temannya mengikuti tren mengunggah Instagram Stories dengan stiker Add Yours.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Nov 2021, 14:13 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 14:13 WIB
Fitur Add Yours di Instagram dipakai untuk modus penipuan
Fitur Add Yours Instagram dipakai untuk modus penipuan. (Doc: Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah cuitan dari pengguna Twitter dengan username @ditamoechtar_ viral, Selasa (23/11/2021). Cuitannya ini telah disukai lebih dari 45 ribu kali, mendapat Retweet lebih dari 22 ribu kali, dan di-quote lebih dari 5.700 kali.

Cuitan viral tersebut berisi informasi mengenai seorang temannya yang jadi korban penipuan gara-gara ikut serta dalam tren unggahan Instagram Stories lewat fitur Sticker Add Yours.

Fitur Sticker Add Yours di Instagram Stories kini memang viral dipakai di kalangan pengguna Instagram. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk berbagai informasi dan pandangan sesuai topik yang dituliskan.

Dalam kasus ini, topik dalam Sticker Add Yours Instagram Stories adalah pengguna diminta menyebutkan berbagai variasi nama panggilan mereka, kemudian diunggah ke Stories.

Menurut cuitan @ditamoechtar_, ia mendapatkan telepon dari seorang teman yang menangis karena jadi korban penipuan.

"Pagi tadi teman saya telepon, nangis-nangis abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yang telepon minta transfer gitu. Yang bikin teman saya percaya, si penipu memanggilnya "Pim"," cuit pemilik akun Dita Moechtar ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dapat Telepon Penipuan

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Rupanya menurut cuitan @ditamoechtar_, sebutan "Pim" adalah nama panggilan kecil temannya yang jadi korban, dan hanya orang-orang terdekat yang mengetahui nama panggilan tersebut.

"Terus, dia (teman) ingat habis ikutan ini," cuit Dita, menunjukkan sebuah screenshot yang memperlihatkan salah satu topik di Sticker Add Yours Instagram Stories.

Dihubungi Tekno Liputan6.com melalui pesan Twitter, @ditamoechtar_ bercerita, temannya mendapatkan telepon dari orang yang mengaku jadi kerabatnya dan memanggil dengan nama panggilan yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekat.

Penipu itu kemudian meminta uang kepada korban. Hingga akhirnya korban mengalami kerugian yang disebut @ditamoechtar_ berjumlah Rp 35 juta.

 

Tentang Stiker Add Yours di Instagram Stories

Stiker Add Yours
Instagram mengujicobakan Stiker Add Yours alias Balasan Anda pada Instagram Stories untuk pengguna Indonesia dan Jepang (Foto: Instagram).

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (23/11/2021), unggahan Instagram Stories dengan stiker Add Yours mulai ramai dipakai di kalangan pengguna Instagram. Stiker ini terbilang menarik karena memungkinkan interaksi dengan followers maupun pengguna lainnya.

Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan melalui stiker ini adalah inspirasi gaya OOTD atau tantangan membagikan keseruan foto saat akhir pekan di Instagram Stories.

Namun dari deretan tantangan tersebut, ada beberapa tantangan yang ternyata menyimpan celah berbahaya, salah satunya adalah tantangan yang meminta pengguna memberikan informasi pribadi, seperti variasi nama panggilan. 

Hal ini pun telah disoroti oleh Safenet melalui cuitan Twitternya. Di sana, Safenet mengajak pengguna untuk berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi.

Dalam unggahan gambar yang dibagikan, Safenet meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus trendi mengumbar data pribadi, salah satunya lewat fitur stiker Add Yours di Instagram Stories. Mengutip cuitan dari akun @awaskbgo yang merupakan bagian dari Safenet, disebutkan "mengumbar data pribadi secara sembrono bisa merugikan kita."

Pasalnya, informasi pribadi bisa dimanfaatkan untuk modus penipuan social engineering atau rekayasa sosial. Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi psikologi agar individu atau grup mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu (seperti data pribadi) secara sukarela, padahal bisa merugikan diri sendiri.

"Hal ini biasa terjadi dengan mempertimbangkan kondisi seseorang yang tidak sadar penuh (ngantuk, capek), emosi berlebihan, atau juga tidak paham konsekuensinya seperti mengikuti tantangan atau ajakan di media sosial yang terdengar sepele dan tidak berbahaya," tulis @awaskbgo.

(Tin/Ysl)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya