Mark Zuckerberg Kehilangan Harta Rp 431 Triliun karena Nilai Saham Meta Anjlok

Bos Facebook Mark Zuckerberg dilaporkan kehilangan harta kekayaan hingga Rp 431 triliun gara-gara turunnya nilai saham Facebook.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Feb 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 19:00 WIB
Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Liputan6.com, Jakarta - Bos Meta Mark Zuckerberg dikabarkan kehilangan harta sebesar USD 30 miliar atau setara Rp 431 triliun. Kerugian yang dialami Mark Zuckerberg ini disebabkan karena anjloknya nilai saham Meta hingga 26 persen.

Sebelumnya, anjloknya nilai saham Meta juga membuat nilai valuasi pasar Facebook turun sebesar USD 230 miliar. Disebutkan, penurunan tersebut adalah kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Mengutip The Guardian, Jumat (4/2/2022), anjloknya nilai saham Meta sebesar 26,4 persen terjadi di tengah kekhawatiran mengenai masa depannya, setelah perusahaan melaporkan penurunan dalam jumlah pengguna harian, untuk pertama kalinya, di laporan pendapatan kuartal 4 2021, Rabu lalu.

Facebook yang pada tahun lalu berganti nama jadi Meta, kini tak mau sekadar menjadi perusahaan media sosial, melainkan perusahaan metaverse yang berbasis virtual reality.

Diperkirakan, model periklanan perusahaan juga terdampak oleh perubahan privasi Apple. Menurut Facebook perubahan privasi Apple ini akan menghapuskan miliaran dolar AS pemasukan iklan Facebook.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laba Facebook juga Berkurang

Mark Zuckerberg Pamer Sarung Tangan Haptic
Mark Zuckerberg Pamer Sarung Tangan Haptic. Instagram @zuck

Penurunan nilai saham Meta disebut-sebut juga menadai penurunan terbesar dalam nilai pasar untuk perusahaan publik AS.

Tidak hanya penurunan nilai saham, nilai valuasi pasar, dan jumlah pengguna harian. Meta juga melaporkan terjadinya penurunan laba yang sangat jarang terjadi.

Laba Facebook mengalami penurunan imbas tingginya investasi perusahaan di metaverse.

Analis Ekuitas Hargreaves Lansdown Laura Hoy menyebut, CEO Meta Mark Zuckerberg mungkin ingin membuat dunia menjadi alternate reality, namun justru mengecewakan dalam hal angka-angka pendapatan dan nilai saham.

Meski begitu, dalam rapat dengan investor yang membahas mengenai pendapatan kuartalan, Mark Zuckerberg mengaku bangga dengan pekerjaan yang dilakukan Meta sebagai perusahaan.

Dalam kesempatan yang sama, Mark Zuckerberg juga mengakui, Facebook menghadapi persaingan ketat dengan para pesaing, termasuk TikTok.

Penurunan Jumlah Pengguna Harian

Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Sebelumnya, dalam pengumumannya terbaru, Facebook melaporkan adanya penurunan pengguna harian secara global.

Adapun menurut laporan Facebook, pengguna hariannya turun dari 1,93 miliar menjadi 1,929 miliar di kuartal keempat 2021.

Facebook juga melaporkan, pertumbuhan iklan tumbuh lebih rendah dari perkiraan. Hal ini ditengarai membuat nilai sahamnya anjlok sekitar 20 persen.

Mengutip The Verge, Kamis (3/2/2022), penurunan nilai saham besar-besaran tersebut membuat nilai pasar Meta turun USD 200 miliar. Hal ini memperlihatkan rebranding perusahaan dari Facebook ke Meta tidak cukup untuk mengalihkan investor dari masalah dalam bisnis inti media sosial tersebut.

Bukan hanya pengguna Facebook yang mengalami penurunan pertumbuhan, pengguna Instagram dan WhatsApp juga datar di kuartal terakhir 2021.

Facebook dilaporkan kehilangan 1 juta pengguna harian di Amerika Utara, padahal di wilayah ini Facebook menghasilkan paling banyak uang melalui bisnis iklannya.

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Facebook

Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang
Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya