Liputan6.com, Jakarta Vokalis grup musik Fourtwnty, Ari Lesmana, beberapa waktu lalu digandeng oleh vendor smartphone Poco, untuk menjadi Poco Icon dalam kampanye mereka yang bertajuk #POCOnyaBeraksi.
Dalam siaran pers Poco, ditulis Jumat (11/3/2022), pelantun Zona Nyaman ini pun membagikan tips bagi generasi Z, untuk bisa jadi lebih kritis dan senantiasa kreatif.
Baca Juga
1. Konsistensi
Advertisement
Ari Lesmana mengatakan, konsistensi merupakan kunci penting untuk bisa berpikir kritis dan kreatif. Ia mengatakan, sejak kelas 4 SD, dirinya sudah memiliki mimpi untuk menjadi musisi.
Meski jalannya sebagai pegawai perusahaan terbuka, tapi Ari tidak menyerah dengan mimpinya menjadi musisi. Dia pun terus mendobrak dan membuka jalan, hingga menjadi vokalis Fourtwnty.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Fokus Pada Sesuatu, Untuk Jadi Sesuatu
Ari Lesmana bisa menjadi musisi dengan karya yang luar biasa dan akademisi yang baik, karena menurutnya, dia melakukan apa yang ia lakukan dengan fokus dan sepenuh hati.
Ari mengatakan, jika kamu ingin melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, maka akan ditemukan jalan dan menjadi yang terbaik di bidangnya.
"Aku sempat ingin keluar dari Fourtwnty. Cuma, ada poin di mana teman-temanku bilang 'Ketika kamu fokus sama sesuatu, kamu akan jadi sesuatu,'" kata Ari.
"Bahkan, kalau kamu misal cuma dagang kerupuk, tapi kalau kamu benar-benar expert di kerupuk, kamu pasti bisa jualan ke seluruh dunia.’ Makanya, ketika kamu yakin, bersungguh-sungguh, kamu pasti akan jadi sesuatu."
Advertisement
3. Aksi dan Kreasi
Untuk menjadi sukses, menurut Ari, dibutuhkan keberanian untuk beraksi dan berkreasi. Keberanian itu yang dia terapkan bersama Fourtwnty, yang saat ini tidak tergabung dalam agensi mana pun. Karena ketiadaan ikatan inilah, Fourtwnty bisa bebas berkreasi.
Poco menyebut, kesamaan inilah yang menjadi dasar dari kolaborasi antara perusahaan smartphone itu dengan Ari Lesmana. Poco sendiri memang menjadi brand independen pada tahun 2021 lalu.
Di kolaborasi ini, Poco membantu Ari untuk menjembatani Fourtwnty dengan para penggiat tren subkultur, yang merupakan audiens utama dari grup musik itu.
"Fourtwnty itu ya bisa dibilang yatim piatu ya. Enggak ada yang menolong kami selain diri kami sendiri. Sama seperti Poco yang akhirnya berdiri sendiri," kata musisi yang hobi tampil nyeker ini.
4. Fokus pada Fungsi, Bukan Gengsi
Menurut Ari, yang terpenting dalam sebuah barang, adalah fungsinya. Sehingga, salah jika generasi Z tertarik pada benda-benda yang lebih meningkatkan gengsi.
"Ini untuk apa saja ya. Intinya (hal yang harus dijauhi) itu gengsi," kata Ari.
Ari mengungkapkan, sebagai musisi, dia bisa membeli gitar atau alat musik dengan harga tinggi demi gengsi. Namun, ia lebih memilih menahan keinginan itu dan fokus menggunakan alat musik yang sesuai fungsinya.
"Buat aku, semua itu berasal dari kebutuhan hatimu. Kalau hatimu nyaman, gengsinya akan minggir, yang penting fungsinya. Kalau itu semua sudah berjalan, karirmu akan naik," pungkasnya.
(Dio/Isk)
Advertisement