Fenomena Bulan Purnama Rusa Super Sambangi Indonesia Besok 14 Juli 2022, Cek Jadwalnya di Sini

Berikut pengertian Purnama Rusa Super yang bakal menyambangi Indonesia pada 14 Juli 2022, beserta jadwal di beberapa kota.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Jul 2022, 19:22 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi supermoon
Muncul fenomena Supermoon terakhir di 2020 pada bulan Ramadan (Foto: unsplash.com/Bryan Goff)

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena alam langka Purnama Rusa Super menyambangi Indonesia pada 14 Juli 2022. Ini menjadi fenomena ketiga dari tiga fenomena bulan yang terjadi mulai 14 Juni 2022 yang lalu.

Purnama Rusa Super atau Full Buck Supermoon, mengikuti dua fenomena sebelumnya yaitu Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon) dan Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Micromoon).

Dikutip dari laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Rabu (13/7/2022), Purnama Stroberi adalah Bulan Purnama yang terjadi pada bulan Juni, sementara Purnama Rusa berlangsung pada Juli.

Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN menjelaskan, penamaan ini bukan berarti Bulan menjadi berwarna kemerahan dan agak lancip di ujungnya seperti stroberi.

Sama halnya dengan nama Purnama Rusa, berarti Bulan jadi muncul tanduk di permukaannya seperti rusa.

Nama tersebut muncul karena dalam The Farmer's Almanac (Almanak Petani Amerika), buah stroberi dipanen pada bulan Juni dan rusa jantan muda mulai tumbuh tanduk di bulan Juli.

Penamaan ini semata-mata untuk menandai musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika.

Yang membuatnya istimewa, Purnama Stroberi dan Purnama Rusa kali ini akan bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon atau teknisnya disebut Perigeal Full Moon/Purnama Perige).

Sedangkan, Bulan Baru Stroberi bertepatan dengan Bulan Baru Mikro (New Micromoon atau secara teknis disebut Apogela New Moon/Bulan Baru Apoge).

Fenomena alam ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013, sehingga ini terjadi setiap sembilan tahun sekali. Fenomena alam ini bakal terjadi lagi di tahun 2031 dan 2040.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Purnama Rusa Super di 14 Juli 2022

Ilustrasi bulan purnama
Ilustrasi bulan purnama. (Photo by malith d karunarathne on Unsplash)

BRIN mengungkapkan, untuk Purnama Stroberi Super terjadi pada 14 Juni 2022 lalu pada pukul 18.51 WIB/19.51 WITA/20.51 WIT (pada harak 357.368 km).

Sementara, Bulan Baru Stroberi Mikro terjadi pada 29 Juni 2022 pada pukul 09.52 WIB/10.52 WITA/11.51 WIT (pada jarak 406.569 km).

Sedangkan, Purnama Rusa Super bakal terjadi pada 14 Juli 2022 mendatang pada pukul 01.57 WIB/02.57 WITA/03.57 WIT (pada jarak 357.418 km).

Secara umum, Bulan terbit dari arah Tenggara pada 16-32 menit sebelum Matahari terbenam (13 Juli) dan berada di atas ufuk selama 12 jam 8 menit (Sabang) hingga 13 jam 16 menit (Rote Ndao).

Kemudian, dia akan terbenam di arah Barat Daya 15-27 menit setelah Matahari terbit keesokan harinya (14 Juli).

Untuk menyaksikan fenomena Purnama Rusa Super, seperti Purnama Stroberi Super, cukup mengarahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya Bulan di waktu terbit hingga terbenamnya Bulan yang telah ditentukan sebelumnya.

Jadwal Fenomena Purnama Rusa Super di Beberapa Kota

Ilustrasi bulan purnama
Ilustrasi bulan purnama. (Photo by Sierra NiCole Narvaeth on Unsplash)

Berikut jadwal fenomena Purnama Rusa Super di beberapa kota besar di Indonesia. 

Link untuk melihat jadwal selengkapnya adalah di: http://edusainsa.brin.go.id/artikel/purnama-stroberi-super-bulan-baru-stroberi-mikro-dan-purnama-rusa-super-di-pertengahan-tahun-2022-yang-cukup-langka/464

Sabang: 13 Juli, 18.41 WIB - 14 Juli, 06.49 WIB

Banda Aceh: 13 Juli, 18.41 WIB - 14 Juli, 06.49 WIB

Medan: 13 Juli, 18.22 WIB - 14 Juli, 06.39 WIB

Padang: 13 Juli, 18.06 WIB - 14 Juli, 06.41 WIB

Pekanbaru: 13 Juli, 18.04 WIB - 14 Juli, 06.34 WIB

Jambi: 13 Juli, 17.51 WIB - 14 Juli, 06.29 WIB

Palembang: 13 Juli, 17.43 WIB - 14 Juli, 06.27 WIB

Jakarta: 13 Juli, 17.28 WIB - 14 Juli, 06.25 WIB

Bandung: 13 Juli, 17.23 WIB - 14 Juli, 06.23 WIB

Semarang: 13 Juli, 17.11 WIB - 14 Juli, 06.12 WIB

Yogyakarta: 13 Juli, 17.09 WIB - 14 Juli, 06.13 WIB

Surabaya: 13 Juli, 17.10 WIB - 14 Juli, 06.12 WIB

Denpasar: 13 Juli, 17.47 WITA - 14 Juli, 06.55 WITA

Kupang: 13 Juli, 17.10 WITA - 14 Juli 06.26 WITA

Pontianak: 13 Juli, 17.30 - 14 Juli 06.20 WIB

Palangkaraya: 13 Juli, 17.06 WIB - 14 Juli, 05.47 WIB

Manado: 13 Juli, 17.28 WITA - 14 Juli, 05.54 WITA

Makassar: 13 Juli, 17.37 WITA - 14 Juli, 06.30 WITA

Ambon: 13 Juli, 18.04 WIT - 14 Juli, 06.51 WIT

Jayapura: 13 Juli, 17.14 WIT - 14 Juli, 06.59 WIT

Merauke: 13 Juli, 17.02 WIT - 14 Juli, 06.09 WIT

 

 

Dampak

Ilustrasi bulan dan bintang, malam hari
Ilustrasi bulan dan bintang, malam hari. (Photo by Min An from Pexels)

BRIN juga mengatakan bahwa tidak perlu menggunakan alat bantu optik untuk melihat fenomena alam yang satu ini.

Kecuali, jika ingin mengabadikannya dalam bentuk citra foto, atau rekaman video, kita dapat menggunakan teleskop atau binokuler/monokuler yang terhubung dengan kamera ponsel atau kamera CCD yang tersambung ke komputer pribadi atau laptop.

Secara dampak, ketiga fenomena di atas dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya, yang disebut pasang purnama.

BRIN pun meminta agar waspada terhadap pasang laut tertinggi saat 14 Juni dan 14 Juli 2022.

Mereka juga mengimbau bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan untuk tidak melaut antara dua hari sebelum hingga dua hari sesudah puncak fenomena ini yaitu pada 12-16 Juni dan 12-16 Juli 2022 mendatang.

Perhitungan ini semata-mata hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja dan tidak mempertimbangkan gelombang laut akibat badai angin.

(Dio/Isk)

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya