Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total adalah salah satu fenomena astronomi yang paling dinantikan. Pada 13-14 Maret 2025, kita akan menyaksikan peristiwa langka ini bertepatan dengan bulan Ramadan.
Namun sayangnya, masyarakat Indonesia tidak dapat melihatnya secara langsung. Hal tersebut disebabkan oleh posisi geografis dan waktu terjadinya gerhana yang tidak mendukung pengamatan di wilayah Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan.
Advertisement
Durasi Gerhana Bulan Total ini berlangsung sekitar 1 jam 40 menit hingga hampir 2 jam, meskipun keseluruhan proses, termasuk fase penumbra dan sebagian, bisa memakan waktu beberapa jam.
Ini adalah kesempatan yang sangat menarik bagi para penggemar astronomi dan pengamat langit di seluruh dunia.
Proses terjadinya Gerhana Bulan Total terdiri dari beberapa fase yang menarik. Pertama, ada fase penumbra, di mana Bulan mulai memasuki bayangan penumbra Bumi.
Pada fase ini, perubahan kecerahan bulan masih belum terlalu signifikan. Selanjutnya, pada fase sebagian, bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi. Semakin banyak bagian bulan yang tertutup, semakin gelap bulan akan tampak.
Fase-Fase Gerhana Bulan Total
Berikut adalah fase-fase Gerhana Bulan Total:
1. Fase Penumbra: Bulan mulai memasuki bayangan penumbra Bumi. Pada fase ini, perubahan kecerahan Bulan masih relatif sedikit.
2. Fase Sebagian: Bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi. Semakin banyak bagian Bulan yang tertutup umbra, semakin gelap Bulan akan tampak.
3. Fase Total: Bulan sepenuhnya berada di dalam bayangan umbra Bumi. Pada saat inilah Bulan akan tampak berwarna merah.
4. Fase Sebagian (kembali): Bulan mulai keluar dari bayangan umbra Bumi.
5. Fase Penumbra (kembali): Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan umbra dan penumbra Bumi. Gerhana berakhir.
Gerhana Bulan Total di Ramadan 2025
Ramadan 2025 menjadi spesial lantaran akan terjadi fenomena alam langka berupa Gerhana Bulan Total.
Hanya pada saat fase bulan purnama, posisi Matahari, Bumi, dan Bulan bisa membentuk garis lurus yang memungkinkan terjadinya gerhana bulan total.
Ciri-ciri gerhana bulan total sangat menarik untuk diketahui. Pertama, posisi sejajar antara Matahari, Bumi, dan Bulan harus terjadi.
Selain itu, fenomena ini hanya terjadi pada saat bulan purnama. Durasi gerhana bulan total ini bisa mencapai hampir dua jam, jauh lebih lama dibandingkan gerhana matahari yang hanya berlangsung beberapa menit di lokasi tertentu.
Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan untuk menyaksikan keajaiban alam yang jarang terjadi.
Walaupun Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana bulan total ini secara langsung, banyak negara lain di sisi malam Bumi akan dapat melihatnya. Fenomena ini akan disaksikan oleh banyak orang di seluruh dunia, dan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para astronom amatir maupun profesional.
Dengan semua informasi ini, kita bisa memahami betapa menariknya fenomena gerhana bulan total yang akan datang.
Meskipun kita tidak dapat melihatnya di Indonesia, kita tetap bisa mengikuti berita dan pembaruan dari pengamat lain di seluruh dunia.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan keindahan dan keajaiban alam semesta yang selalu menginspirasi kita.
Advertisement
Di Mana Gerhana Bulan Total Ini Akan Terlihat?
Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 13-14 Maret 2025 dapat disaksikan dari berbagai belahan dunia, terutama di wilayah:
- Amerika Utara dan Selatan: Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati dari seluruh wilayah AS, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.
- Eropa: Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam.
- Arktik
Wilayah-wilayah ini akan mendapatkan pemandangan yang jelas dan indah dari fenomena ini, terutama saat Bulan berwarna kemerahan.
Bagi para astronom dan penggemar astronomi, ini adalah kesempatan yang sangat dinanti-nantikan untuk mengamati dan mengabadikan momen langka ini.
