Liputan6.com, Jakarta - TikTok mengumumkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengontrol konten yang ditampilkan di laman For You (FYP) miliknya.
Dengan fitur ini, pengguna dapat memilih kata atau hashtag spesifik agar tidak muncul di feed mereka.
Baca Juga
Sebagai contoh, apabila pengguna tidak ingin lagi melihat konten tutorial di laman feed miliknya, mereka tinggal memilih tagar DIY atau yang sejenis. Selanjutnya, TikTok akan melakukan filter agar tagar tersebut tidak lagi muncul di feed pengguna.
Advertisement
Dikutip dari The Verge, Kamis (14/7/2022), TikTok juga meluncurkan dua tool moderasi baru. Pertama, ada fitur yang diberi nama Content Levels.
Sesuai namanya, fitur ini akan membuat peringkat konten berdasarkan sasaran audiensnya. Jadi, apabila ada konten yang ditujukan untuk pengguna lebih dewasa di aplikasi TikTok, konten tersebut dijaga agar tidak muncul di pengguna lebih muda.
TikTok membandingkan sistem ini dengan sistem rating yang ada di film atau game. Lalu, fitur lain yang dihadirkan TikTok adalah melakukan identifikasi video yang dirasa dapat bermasalah jika diputar terlalu sering.
Salah satu contoh tipe konten TikTok yang dimaksud adalah konten terkait depresi, sehingga tidak ditampilkan berulang pada pengguna. Rencananya, fitur baru ini akan meluncur untuk pengguna dalam beberapa minggu ke depan.
Sebelumnya, TikTok meluncurkan fitur yang dapat membantu pengguna untuk mengambil jeda dan beristirahat sejenak dari menggunakan aplikasi tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TikTok Akan Ingatkan Pengguna untuk Istirahat dari Aplikasi
"Di TikTok, kami percaya bahwa pengalaman di dunia digital harus membawa kegembiraan, hiburan, koneksi, dan kaya makna," kata Jordan Furlong, Product Manager, Digital Well-Being, TikTok dalam laman resminya.
Dikutip Jumat (17/9/2022), Furlong mengatakan, hubungan positif dengan gawai dan aplikasi digital bukan hanya tentang mengukur screen time (waktu layar).
"Tetapi juga bagaimana kita memiliki kontrol dan kendali saat menggunakan teknologi, memastikan waktu yang dihabiskan secara daring dapat berkontribusi secara positif terhadap kesejahteraan kita," ujarnya.
Furlong mengatakan, TikTok sebelumnya sudah menyediakan fitur pemakaian waktu layar aplikasi harian, yang dapat membantu pengguna memutuskan berapa lama mereka bisa mengakses TikTok setiap harinya.
TikTok pun akan memperkenalkan tools yang memungkinkan pengguna mengendalikan berapa lama waktu yang mereka habiskan di aplikasi dalam sekali penggunaan, dengan mengaktifkan fitur rehat waktu layar secara teratur.
"Pengaturan ini akan mengingatkan pengguna untuk melakukan istirahat setelah durasi waktu tertentu, di mana waktu tersebut dapat diatur sesuai pilihan pengguna," tulis Furlong.
Advertisement
Data Tentang Waktu yang Dihabiskan
Selain itu, dashboard waktu layar baru TikTok ini juga akan memberikan data tentang berapa banyak waktu yang telah dihabiskan dalam aplikasi.
Beberapa data itu seperti ringkasan waktu penggunaan harian, berapa kali aplikasi dibuka, serta rincian waktu penggunaan aplikasi di siang dan malam hari. Pengguna juga dapat mengaktifkan notifikasi mingguan untuk meninjau dashboard-nya.
Furlong juga mengungkapkan, media sosial di bawah perusahaan Tiongkok ByteDance itu, akan memperkenalkan petunjuk kesejahteraan digital mingguan untuk komunitas yang lebih muda di platform tersebut.
"Ketika seseorang berusia antara 14-17 tahun telah menggunakan aplikasi selama lebih dari 100 menit dalam sehari, fitur ini akan mengingatkan pengguna tentang tools batas waktu penggunaan aplikasi saat mereka membuka aplikasi kembali," ujarnya.
TikTok pun berharap, fitur kesejahteraan digital baru mereka dapat terus mendukung komunitasnya, dalam meningkatkan hubungan positif dengan platformnya.Â
Perusahaan Induk TikTok Mau Kucurkan Banyak Uang Buat VR
Di sisi lain, perusahaan induk TikTok, ByteDance, kian serius memasuki bisnis virtual reality (VR).
Menurut laporan Protocol, sumber dekat perusahaan mengatakan, ByteDance berencana untuk mengucurkan banyak uang untuk mengembangkan konten-konten terkait VR.
Mengutip The Verge, Senin (13/6/2022), dari dana yang dikucurkan, porsi paling banyak akan digunakan untuk mempekerjakan karyawan baru. Protocol mengungkap, ada lebih dari 40 lowongan dibuka untuk Pico.
Pico merupakan pembesut headset VR yang diakuisisi oleh ByteDance pada tahun lalu.
Dari lowongan yang dibuka, yang paling banyak adalah untuk cabang Pico Studio di California dan Washington. Jabatan yang dibuka mulai dari kepala strategi VR game hingga manager operasional.
Posisi lain yang dibuka memperlihatkan fokus ByteDance pada perangkat keras VR Pico, termasuk optic engineer dan engineer desain sistem listrik.
Pico juga membuka posisi untuk kepala consumer sales sebagai indikator bahwa Pico ingin membangun bisnisnya di Amerika Serikat.
Deskripsi pekerjaan untuk jabatan ini adalah, kandidat nantinya bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran produk Pico secara keseluruhan di pasar AS.
(Dam/Isk)
Advertisement