Layanan 3G XL Axiata Tak Lagi Dipakai Tahun Depan

Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini, saat ini perusahaan dalam proses mengalihkan layanan 3G ke 4G.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jul 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 16:00 WIB
4G
Layanan 3G XL Axiata Tak Lagi Dipakai Tahun Depan. (Doc: Istimewa)

Liputan6.com, Simalungun - Layanan 3G XL Axiata diperkirakan tidak akan lagi dipakai pelanggan mulai tahun 2023. Diungkapkan oleh Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini, saat ini perusahaan dalam proses mengalihkan layanan 3G ke 4G.

Dian menyebut, pelanggan 3G di jaringan XL Axiata kini kurang dari 10 persen dari total pelanggan XL Axiata.

Diketahui, per Juli 2022 XL Axiata memiliki 57 juta pelanggan. Jika kurang dari 10 persen pelanggan mengakses jaringan 3G, artinya jumlah pengguna 3G XL Axiata hanya kurang 5 juta di berbagai kota.

"Kami sebagian besar sudah (matikan 3G) saat ini sebenarnya pengguna 3G itu kurang dari 10 persen dari total pelanggan XL Axiata. Yang menggunakan handset 3G only itu sudah minim sekali," kata Dian, ketika ditemui di Konferensi Women20 Indonesia, W20 Summit, di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara.

Dian menjelaskan, wilayah yang masih dilayani jaringan 3G tersebar di Indonesia. Namun ia menyebut, di Jakarta hampir semua titik sudah dijangkau layanan 4G.

"Sebenarnya tidak spesifik, yang di luar Pulau Jawa pun sudah banyak (yang dikover) 4G, sudah maju," tuturnya.

Sebelumnya, April 2022, Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa menyebutkan masih ada sekitar 4 persen dari total BTS 3G XL Axiata yang beroperasi di berbagai tempat di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapan XL Axiata Matikan Layanan 3G?

Ilustrasi layanan 2G, 3G, hingga 4G,

Lantas, kapan target XL Axiata menyuntik mati layanan 3G dan mengalihkan ke 4G?

"Kalau ke arah 4G, sebenarnya mungkin tahun depan sudah 4G semua, tapi kan itu dari permintaan juga, kalau masih ada permintaan (akan jaringan 3G) tentu kami akan melayani," ujarnya. 

Dian mengatakan, permintaan terhadap layanan 3G sebenarnya akan habis. Alasannya, ketika pelanggan merasakan layanan yang lebih cepat mereka akan beralih ke layanan paling mutakhir, dalam hal ini 4G.

"Di network XL Axiata, perangkat yang tidak bisa menggunakan 4G hanya sedikit sekali, di bawah 5 persen. Jadi tahun depan itu menurut saya makin berukurang, jadi tahun depan 3G bisa habis," katanya.

3G Tak Bikin Penggunaan Spektrum Efisien

Teknisi melakukan pengecekan audit data jaringan 3G dan 4G pada tiang monopol di Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (24/8/2019). Sinyal 4G hanya menjangkau jarak 1 kilometer. (merdeka.com/Imam Buhori)

Lebih lanjut, perempuan berkaca mata ini menyebut, layanan data lebih cocok dilayani dengan 4G atau teknologi terbaru, 5G. Hal ini karena secara teknologi, 3G berada di antara 2G dan 4G.

"2G itu layanan voice dan 4G itu layanan data, sementara 3G itu perpindahan. Jadi 3G ini sebenarnya teknologi yang mengkompromikan antara bagaimana kita melayani voice dan melayani data. Kalau dipakai untuk data sebenarnya tidak efisien," ujarnya.

Dian menjelaskan, jika operator memiliki lebar pita frekuensi sekian MHz dan hanya dipakai untuk 3G, kapasitasnya adalah seperempat dari 4G. Artinya, dari segi kecepatan akses, kapasitas dan kualitas sama-sama kurang baik.

"Jadi kalau memang untuk data, 4G jauh lebih efisien. Kami lebih ke future needs, ada kebutuhan untuk kecepatan lebih cepat, latensi lebih rendah daripada kita harus memelihara banyak teknologi ada 2G, 3G, 4G, 5G, kalau disuruh milih 3G dan 4G, kita pilih 4G," katanya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya