Pengguna TikTok Bisa Main Game di Dalam Aplikasi

Subcriber atau user yang menonton konten TikTok dapat memainkan game yang ditautkan di dalam video dengan cara mengeklik link yang muncul.

oleh Yuslianson diperbarui 02 Agu 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)

Liputan6.com, Jakarta - TikTok diketahui telah mulai menguji fitur baru di mana pengguna dapat menambahkan mini game ke postingan video singkat mereka.

Mengutip laporan TechCrunch, Selasa (2/8/2022), ada sekitar sembilan game yang saat ini sudah tersedia di dalam aplikasi TikTok.

Untuk dapat memasukkan mini game ke video singkat TikTok, pengguna dapat pakai opsi "Add link" dan pilih "MiniGame" sebelum posting konten di aplikasi.

Nantinya, subcriber atau user yang menonton konten TikTok dapat memainkan game yang ditautkan di dalam video dengan cara mengeklik link yang muncul.

Pengguna dapat menemukan link tersebut di bawah akun username ketika video diputar, saat bermain game terdapat opsi untuk merekam gameplay dan mempostingnya ke TikTok.

Seorang juru bicara TikTok mengonfirmasi ke TechCrunch, "Kami selalu mencari cara untuk memperkaya platform dan menguji fitur baru bagi komunitas kami."

Dia menyebutkan, integrasi dengan pengembang dan studio game pihak ketiga untuk menghadirkan game HTML5 ke TikTok adalah salah satu hal tersebut.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, fitur baru di aplikasi milik ByteDance saat ini masih belum tersedia bagi pengguna di Indonesia.

Saat ini, kesembilan gim tersebut masih baru tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat dan Inggris.

Adapun mini game itu, antara lain Vodoo, Nitro Games, FRVR, Aim Lab, dan Lotum. Masih belum diketahui kapan fitur baru TikTok ini juga akan menyambangi pengguna di Tanah Air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mark Zuckerberg Mau Bikin Instagram Makin Mirip TikTok

Facebook (JUSTIN SULLIVAN / AFP)

Lebih lanjut, Instagram belum lama ini dapat kritik pedas dari pengguna, termasuk pemilik akun IG dengan follower terbanyak kedua di dunia, Kylie Jenner.

Para pengguna ini kesal karena tampilan Instagram makin lama makin mirip TikTok, kebanyakan menampilkan video Reels. Pengguna juga merasa kalau Instagram lebih sering memberikan rekomendasi Reels dari akun random yang tidak diikuti.

Akibatnya, pengguna jarang lihat konten foto yang diunggah orang-orang yang di-follow. Parahnya, hal ini bakal terus berlangsung, di mana Instagram akan tetap menunjukkan rekomendasi Reels dari akun yang tidak mereka ikuti.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Mengutip The Verge, Kamis (28/7/2022), Mark Zuckerberg mengatakan, perusahaan akan menggandakan jumlah konten dari akun yang direkomendasikan di Instagram dan Facebook pada akhir 2023.

"Feed berubah, dari yang semula dari orang yang diikuti kini menjadi konten yang direkomendasikan oleh AI di Facebook dan Instagram, jika kamu tidak mengikuti akun tersebut," kata Mark Zuckerberg.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pakai Teknologi AI untuk Beri Rekomendasi

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Dalam memberi rekomendasi konten Reels ke pengguna, Facebook menggunakan teknologi AI bernama Discovery Engine.

Teknologi akan membantu Meta untuk menggeser fokus tampilan feed pengguna. Dari yang semula tampilan Facebook dan Instagram berdasarkan kronologi waktu posting menjadi hasil rekomendasi AI.

Pergeseran ini, menurut The Verge, dimaksudkan untuk memungkinkan Facebook dan Instagram menjadi lebih bersaing dengan TikTok.

Dalam laporan pendapatan kuartal kedua Meta, Rabu kemarin, Mark Zuckerberg menjelaskan, "AI menemukan konten tambahan yang menurut orang menarik. Hal ini akan meningkatkan engagment dan kualitas feed kami,"

Ia menekankan, Meta akan memakai AI untuk merekomendasikan semua konten yang dibagikan secara publik di layanannya, baik itu link atau foto.

"Dalam hal itu, saya pikir apa yang kami lakukan sangat unik. Saya tidak berpikir orang akan ingin dibatasi pada satu format," tuturnya.

Klaim Tak akan Tinggalkan Konten dari yang Di-follow

Ilustrasi logo Facebook sebagai salah satu platform layanan Meta. (Sumber foto: Pexels.com).

Sekadar informasi, pergeseran besar Facebook dalam rekomendasi konten terjadi pada 2018. Saat itu, Zuckerberg mengumumkan strategi yang fokus mendorong interaksi sosial yang bermakna antara teman-teman di News Feed.

Saat hal tersebut diperkenalkan, Zuckerberg sudah menduga waktu pengguna di platform Facebook bakal menurun tetapi membuat kualitas interaksi lebih baik.

"Salah satu tren sosial yang kami lihat adalah, alih-alih orang hanya berinteraksi dalam komentar di feed, kebanyakan orang menemukan konten menarik di feed mereka dan mengirim konten tersebut ke teman dan berinteraksi di sana," kata Zuckerberg, menjelaskan kenapa Meta bakal tetap menggulirkan rekomendasi ke pengguna Facebook dan Instagram.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya