Liputan6.com, Jakarta - Digitalisasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan perubahan pola konvensional menjadi lebih modern guna mendorong efektivitas dan efisiensi bisnis.
UMKM sendiri menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang memberi sumbangsih besar bagi negara. Maka dari itu, digitalisasi diperlukan untuk mendorong kemajuan sektor UMKM.
Baca Juga
Chief Commercial Officer Pawoon, Ivan Ekancono, menilai digitalisasi UMKM di era serba internet saat ini sangatlah penting.
Advertisement
"Penggunaan digital seperti aplikasi berbasis cloud memudahkan para pebisnis membangun, mengelola, dan menjalankan bisnis mereka dengan lebih mudah," kata Ivan melalui keterangannya, Selasa (16/8/2022)
Ia memberikan oontoh, untuk usaha di industri FnB, misalnya, penggunaan aplikasi kasir online adalah solusi dalam mengelola bisnis di era new normal seperti sekarang.
Perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini merupakan salah satu penyedia layanan Point of Sales (POS) di Indonesia. Selain menawarkan solusi yang memudahkan proses transaksi bisnis dengan aplikasi kasir yang praktis, Pawoon juga terus berinovasi dalam memberikan layanan untuk para pelaku UMKM di Indonesia.
Selain solusi kasir, aplikasi Pawoon juga dilengakapi dengan fitur untuk memaksimalkan proses pengelolaan dan operasional bisnis.
Mulai dari pengelolaan produk, manajemen stok dan bahan baku, laporan penjualan, hingga ragam metode pembayaran digital yang siap memaksimalkan transaksi di toko.
“Target market dari Pawoon adalah pebisnis atau UMKM dari segala bidang usaha, mulai dari bisnis FnB, retail hingga jasa yang ingin memulai bisnis atau pun sedang menjalankan bisnis untuk mengembangkan bisnis mereka dengan perangkat digital,” kata Head of Product Pawoon, Roland Octoviono.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ingin Jadi Market Leader
Selain layanan POS, Pawoon juga memiliki banyak core feature lainnya, seperti ragam ekosistem bisnis, manajemen operasional, membantu pengajuan KUR, hingga laporan dan analisis keuangan bisnis guna mengembangkan bisnis mereka menjadi usaha yang sukses.
Pawoon sendiri baru meluncurkan fitur Pawoon Grosir yang memudahkan para pelaku UMKM menjalankan bisnisnya dan memenuhi kebutuhan bisnis secara efisien dalam satu aplikasi.
"Saat ini banyak pelaku UMKM memilih menggunakan aplikasi digital dalam menjalankan bisnisnya. Selain harga yang murah, penggunaannya pun lebih efisien," jelas Mutia Permata selaku Head Marketing Partnership PT Onsu Pangan Perkasa.
"Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa fitur canggih dan juga beragam ekosistem yang tersedia dalam satu aplikasi yang dapat membantu para pelaku UMKM menjalankan bisnisnya. Misalnya aplikasi kasir online Pawoon. Pawoon menyediakan fitur-fitur canggih dan juga beragam ekosistem yang dapat langsung diakses dalam dashboard,” tambahnya.
Pawoon saat ini sudah dipercaya oleh lebih dari 250 ribu pengusaha di seluruh Indonesia untuk menjalankan bisnis mereka dari berbagai bisnis mulai dari bisnis food and beverage, retail, service dan lain-lain.
Pawoon ditargetkan bisa menjadi market leader dari sistem POS dan terus dipercaya sebagai aplikasi yang dapat menjadi solusi untuk setiap masalah yang dimiliki oleh pemilik usaha dalam menjalankan bisnisnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
29,8 Persen UMKM Indonesia Sudah Go Digital
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan cepatnya perkembangan ekonomi digital saat ini, transformasi digital sudah menjadi suatu keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan usaha.
Menurutnya, digitalisasi UMKM memberi banyak manfaat, antara lain membantu pemasaran produk di masa pandemi, mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan melalui penggunaan platform pembayaran digital, meningkatkan akses pasar dan pelatihan pengembangan usaha, juga termasuk mempermudah dari sisi logistik untuk delivery maupun distribusi produk ke customer.
“Guna menaikkan kelas UMKM, termasuk mendorong adopsi teknologi digital, Pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia. Program tersebut mendukung UMKM agar mampu memasarkan produknya melalui e-commerce," kata Menko Airlangga dalam keterangannya ketika menerima audiensi startup logistik digital Shipper dan sejumlah brand UMKM, Sabtu (13/8/2022).
"Hingga Mei 2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8 persen dari total jumlah UMKM,” lanjut dia.
Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2 tahun 2022 kembali mencatatkan kinerja impresif dengan capaian 5,44 persen (yoy). Catatan tersebut meneruskan kinerja dari dua kuartal sebelumnya yang juga mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen.
Dorongan bagi pertumbuhan ekonomi juga diperoleh dari kinerja positif dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah sekian lama menjadi salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dan terbukti memiliki daya tahan yang sangat baik, termasuk menghadapi pandemi.
Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sekitar 60 juta dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51 persen. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Masukan dari UMKM
Lebih lanjut, dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Menko Airlangga juga melakukan dialog dan mendengarkan berbagai permasalahan serta masukan dari beberapa UMKM yang hadir antara lain yakni Avo, BLP Beauty, Strategic Advisor Family Herbal, Jilbrave, Kokumi, dan Ruby Kidz.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga menyarankan kepada UMKM untuk lebih memperbaiki administrasi sehingga akan lebih teratur dalam masalah perpajakan.
Terkait permasalahan bahan baku, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih mengutamakan penggunaan bahan dari dalam negeri, ketimbang mengandalkan impor.
Selain itu, branding UMKM lokal juga harus diperkuat lagi dan diberi kesempatan agar makin berkembang dan bisa bersaing dengan brand dari luar negeri.
“Mengenai perizinan dan riset bisa difasilitasi Pemerintah, termasuk dengan sertifikasi halal, di mana untuk UMKM harusnya itu gratis. Termasuk untuk kemudahan pemberian sertifikat SNI, agar kualitas produk lokal yang orisinal mampu melawan fake product dari luar negeri. Yang penting semua brand lokal yang keren-keren mesti didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM supaya tidak ada yang menduplikasi,” papar Menko Airlangga.
Sementara, terkait startup logistik digital Shipper, perusahaan ini bergerak pada bidang digital dan memiliki misi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui solusi logistik dan supply chain terintegrasi, serta kinerja dan pencapaian para pengusaha brand UMKM lokal yang turut berperan dan berkontribusi terhadap akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement