Meta Bakal Boyong Avatar ke Reels, WhatsApp, dan Messenger

Dalam salah satu sesi keynote di Meta Connect 2022, perusahaan akan memboyong avatar VR di Horizon ke Reels, WhatsApp, dan Messenger.

oleh Yuslianson diperbarui 12 Okt 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 09:00 WIB
Meta
Meta akan bawa avatar ke Reels dan WhatsApp. (Doc: Meta/ Digital Trends)

Liputan6.com, Jakarta - Meta baru saja mengumumkan rencana mereka untuk memperluas salah satu fitur teknologi virtual reality (VR) ke platform media sosial dan pesan.

Dalam salah satu sesi keynote di Meta Connect 2022, perusahaan akan memboyong avatar VR di Horizon ke Reels, WhatsApp, dan Messenger.

Induk perusahaan Facebook mengatakan, mereka ingin pengguna dapat memakai avatar di mana pun untuk mengekspresikan diri.

Dilansir Digital Trends, Rabu (12/10/2022), Meta saat ini mengembangkan cara agar pengguna dapat memakai avatar ketimbang video diri mereka secara langsung saat video call di WhatsApp dan Messenger.

Perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itu mengatakan, pengguna nanti dapat pakai avatar ini layaknya mode ketiga antara 'video on' dan 'video off'.

Diharapkan, Meta akan mulai meluncurkan fitur Avatar ke Reels, WhatsApp, Messenger ini pada tahun depan.

Selain itu, perusahaan juga kembali menungkap komitmen mereka dalam pengembangan teknologi dan fitur di metaverse.

Tak hanya akan membawa avatar ke layanan pesan dan media sosial mereka, Meta juga meng-update tampilan avatar pengguna saat berada di metaverse.

Adapun update tersebut adalah avatar pengguna kini memiliki kaki. Yup, kini pengguna tidak hanya tampil melayang--hanya tubuh dengan tangan dan kepala.

Demo Builder Bot Meta oleh Mark Zuckerberg (YouTube Meta AI)

Avatar di metaverse milik Meta ini akan tampil layaknya seperti manusia biasa, dan dapat berjalan dan melompat sekalipun.

Bersamaan dengan pengumuman penampilan baru avatar di metaverse, perusahaan juga mengumumkan akan segera membuka toko digital avatar.

Nantinya, pengguna dapat membeli berbagai hal, mulai dari aksesoris hingga baju untuk dipakai avatar mereka menggunakan uang dunia nyata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meta Diam-Diam Mau PHK 12.000 Karyawan?

Facebook mengubah namanya menjadi Meta. (Doc: The Verge)

Di sisi lain, ada laporan kalau metaverse tidak akan menghasilkan keuntungan apa pun, setidaknya dalam waktu dekat.

Karena hilangnya pendapatan besar-besaran serta bisnis di industri teknologi yang secara umum kurang baik, Meta disebut-sebut mau melakukan PHK terhadap karyawannya.

Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan langkah PHK. Beberapa perusahaan teknologi lainnya juga memangkas jumlah staf mereka.

Mengutip Gizchina, Minggu (9/10/2022), belum lama ini beberapa karyawan mengungkapkan perusahaan induk Facebook itu diam-diam merumahkan sebagian karyawannya. Perusahaan disebut-sebut sedang berhati-hati dengan PHK karyawan untuk menghindari kemungkinan adanya keributan.

Meta memberhentikan karyawan dengan mengubah target kinerjanya. Menurut laporan, perubahan tersebut akan mempengaruhi setidaknya 15 persen (atau setara 12.000) karyawan Meta.

Selama sesi dengan karyawan, CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan tentang rencana perekrutan, di mana, Meta memberlakukan pembekuan perekrutan karyawan. Pembekuan perekrutan karyawan ini telah dilakukan sejak Mei lalu.

Seorang karyawan menyebut, tepat sebelum pertemuan ini, para eksekutif mengusulkan kepada dewan Meta, bahwa mereka harus memilih setidaknya 15 persen yang dianggap "membutuhkan dukungan" selama proses peninjauan internal.

Informasi di atas juga sempat dibahas dalam sebuah unggahan di forum anonim "Blind" oleh seorang karyawan Meta.

"15 persen (karyawan) ini kemungkinan akan dimasukkan ke dalam rencana peningkatan kinerja (PIP) yang kemudian dipecat," tulis karyawan tersebut. Unggahan itu pun memicu ratusan komentar dari karyawan Meta lainnya.


Evaluasi Karyawan Meta

Ilustrasi logo Facebook sebagai salah satu platform layanan Meta. (Sumber foto: Pexels.com).

Praktik rutin Meta adalah melakukan evaluasi karyawan dan mencatat terus kinerja karyawan. Dalam proses evaluasi karyawan Meta, seseorang yang ditandai dengan "Memerlukan Dukungan" berarti mereka gagal memenuhi target kinerja.

Karyawan pun bakal sangat khawatir jika status mereka adalah "Memerlukan Dukungan". Hal ini karena mereka melihat status ini sebagai awal dari hilangnya pekerjaan.

Pada Juli lalu, Kepala Engineering Meta Maher Saba menyebut, mereka perlu mengidentifikasi semua karyawan di tim mereka yang masuk ke kategori "Memerlukan Dukungan." Namun, perusahaan tidak mengungkap jumlah karyawan yang masuk ke kategori ini.

Jika 15 persen karyawan dimasukkan ke rencana peningkatan kinerja, artinya 12.000 orang di Meta bakal terpengaruh. Beberapa karyawan bakal diberi waktu 30 hari untuk mencari posisi baru di perusahaan atau keluar.

Perusahaan tidak memberikan komentar resmi atas hal ini. Namun, staf anonim berkomentar atas situasi tersebut. Staf tersebut mengklaim, dengan perusahaan mempertimbangkan begitu banyak karyawan yang dikategorikan "Membutuhkan Dukungan", sebenarnya Meta diam-diam memberhentikan staf mereka. 


Dipaksa Keluar?

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Ada juga komunikasi internal lain dari Meta, namun tidak ada karyawan yang boleh membicarakannya. Namun, ada laporan yang menyebut, manajer telah siap memulai rencana peningkatan kinerja.

Perusahaan juga kabarnya sudah memberi tahu ke manajer yang akan membubarkan tim mereka, untuk mencari di tempat lain.

"Sepertinya, mereka terus membaik, tetapi kenyataannya mereka dipaksa keluar," kata orang tersebut.

Sebelumnya, Mark Zuckerberg membuat tujuan baru untuk Meta.Saat itu dia bilang akan mengendalikan biaya dan menetapkan tujuan baru untuk perusahaan.

Zuck juga bilang, banyak tim akan berhemat dan ia juga mengharapkan perusahaan bisa melakukan lebih banyak hal dengan sedikit sumber daya.

Pesan internal, rapat, dan memo eksekutif memperlihatkan bahwa perusahaan mendorong misi baru untuk meningkatkan intensitas. Tujuan baru dari misi ini adalah menemukan orang untuk dipecat.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya