Liputan6.com, Jakarta - Tom Cruise, aktor Hollywood ini akan menjadi orang sipil pertama yang berjalan atau spacewalk di luar stasiun antariksa internasional (ISS, International Space Station).
Diketahui, aksi aktor berumur 60 ini merupakan bagian dari stunt dimana dia bakal bergantung di luar stasiun luar angkasa ketika mengorbit di atas Bumi pada ketinggian 408 kilometer.
Baca Juga
Bagi kamu yang suka menonton film karya Tom Cruise, pasti sudah tidak asing lagi dengan deretan film penuh aksi stunt mendebarkan yang dia lakukan sendiri.
Advertisement
Yup, Tom Cruise memang dikenal sebagai aktor pemberani dan nekat yang melakukan aksi stunt tanpa bantuan stuntman atau pemeran pengganti ahli.
Mengutip wawancara Ketua Universal Film Entertainment Group Donna Langley kepada BBC, Rabu (12/10/2022), ayah dari Suri Cruise itu akan melakukan aksi menegangkan di luar stasiun ISS.
Disebutkan, aksi spacewalk tersebut merupakan bagian dari syutim film baru Tom Cruise yang diambil adegannya di atas ISS..
Universal melaporkan, telah menandatangai proyek tersebut walau film itu masih dalam tahap pengembangan. Ini akan menjadi film panjang pertama yang diambil di ISS.
Walau belum diketahui secara pasti cerita film tersebut dalam salah satu adegan, Tom Cruise akan menaiki roket dan menuju orbit rendah untuk menyelamatkan Bumi.
Untuk memperlancar proses syuting itu, Tom dan sutradara Doug Liman telah mengajukan proyek film tersebut ke Langley pada 2022, ungkapnya ke BBC.
Kala itu, Administrator NASA Jim Bridenstine memposting dukungan badan antariksa terhadap proyek tersebut.
"NASA sangat senang bekerja dengan Tom Cruise untuk syuting di Stasiun Luar Angkasa!," tulis Jim Bridenstine.
Selain itu, Cruise juga disebut-sebut bekerja dengan perusahaan luar angkasa Swasta SpaceX milik Elon Musk dalam proyek syuting filim tersebut. Pasti menyenangkan!" tulis Elon Musk saat menanggapi postingan Twitter milik Jim Brindenstine.
Misi Spacewalk Kosmonaut Rusia Selesai Lebih Cepat
Sesi spacewalk di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) yang dilakukan seorang astronaut Rusia atau kosmonaut, harus terhenti usai masalah kelistrikan terjadi di pakaian luar angkasanya.
Oleg Artemyev, komandan Expedition 67, diperintahkan Kontrol Misi Moskow untuk kembali ke airlock setelah ia mengalami fluktuasi tegangan pada daya baterai untuk pakaian antariksa Orlan yang dikenakannya.
"Lepaskan semuanya dan mulai kembali segera!" perintah Vladimir Solovyov, mantan kosmonaut yang juga direktur penerbangan untuk segmen stasiun ruang angkasa Rusia dalam pesannya ke Artemyev.
"Oleg, kembali dan sambungkan ke daya stasiun," kata Solovyov seperti dilansir Space, dikutip Sabtu (20/8/2022).
Meski Artemyev tidak dalam bahaya langsung, jika daya pakaiannya terputus sepenuhnya, dia akan kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan rekannya Denis Matveev, yang juga sedang melakukan spacewalking.
Dia juga terancam tak bisa mengontak pengendali penerbangan di permukaan sampai ia menyambungkan kembali dayanya ke catu daya di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Mengutip CNET, NASA juga menyebutkan bahwa pakaian antariksa yang dipakai ini melindungi para spacewalker dan memberikan dukungan hidup saat mereka terpapar lingkungan berbahaya di luar stasiun.
Advertisement
Selesai Lebih Cepat
Artemyev pun menyatakan dirinya mengerti dan ia kembali ke airlock di sisi modul penelitian mini Poisk yang menghadap ke luar angkasa.
"Saya pikir kita membutuhkan beberapa panel surya di Orlans sehingga kita dapat mengisi ulang selama (aktivitas ekstravehicular)," kata Artemyev usai memasuki airlock.
Sesi itu pun usai hampir dua setengah jam lebih cepat dari rencana awal yaitu selama 6,5 jam.
Matveev pun akhirnya bekerja sendirian di luar platform tersebut setelah Artemyev diperintahkan kembali ke dalam karena masalah pakaian yang terjadi pada Rabu pekan ini itu.
Artemyev dan Matveev dikirim oleh badan antariksa Rusia Roscosmos ke luar stasiun, untuk melengkapi lengan robot Eropa, yang telah diluncurkan ke kompleks yang mengorbit itu pada Juli 2021.
Sebelum kegiatan itu terputus, keduanya berhasil memasang dua kamera di area siku di European Robotic Arm (ERA).
(Ysl/Isk)