Bocah Jenius Nono dari NTT Juara Matematika Sedunia, Warganet: Lo Seumuran Dia Ngapain?

Prestasi luar biasa ini juga disambut gembira dan bangga oleh warganet, dimana banyak yang mengapresiasi Nono juara matematika internasional

oleh Yuslianson diperbarui 17 Feb 2023, 21:12 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 12:37 WIB
Nono dan Viktor
Juara 1 Kompetisi Matematika Internasional NTT Nono dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Foto: Tangkapan Layar Instagram Viktor Laiskodat.

Liputan6.com, Jakarta - Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau biasa disapa Nono menorehkan prestasi luar biasa atas nama Indonesia, dimana dia berhasil meraih juara dalam kompetisi matematika internasional.

Diketahui, bocah jenius NTT juara matematika ini mampu mengalahkan 7.000 siswa lain dari berbagai negara di dunia dalam ajang bertajuk "Abacus Brain Gym" 2022.

Nono sendiri diketahui adalah siswa kelas 2 di SD Inpres Buaraen 2, Amarasi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun prestasi Nono ini diungkap secara langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, lewat postingannya di Instagram.

"Saya senang dan bangga melihat anak seperti Nono atau Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Amarasi Selatan, yang meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym tahun 2022 yang diikuti oleh sekitar 7.000 siswa dari seluruh dunia," tulis Viktor, sebagaimana dikutip dari kanal Health Liputan6.com.

"Nono membanggakan NTT juga dunia, yang tentunya tidak terlepas dari peran guru yang sangat penting dalam membangun anak yang cerdas dan mandiri," dia menambahkan.

Prestasi luar biasa ini juga disambut gembira dan bangga oleh warganet, dimana banyak yang mengapresiasi Nono juara matematika internasional. Berikut ini adalah beberapa cuitan warganet di platform Twitter, Kamis (19/1/2023).

 

"Dia umur 8 th udh jadi juara matematika tingkat dunia, keren👏," cuit @xxsunflower_hc

"Acara tipi jaman sekarang kualitas nya 🤢🤢🤢🤢🤮🤮🤮🤮ngundang ginian cuman demi rating. harusnya kalau mau nyari rating lu undang noh si adek yg kemarin habis juara 1 dunia mapel Matematika. Lu undang ke acara elu!" tulis @Oleaeuropaea26.

"Selamat atas prestasinya," @nurul050876

"Luar biasa....MANTAP. Patutu d beri pneghargaan...," kata @ayahnada8

"Salut! Nono Bocah SD Juara Dunia Lomba Matematika, Kalahkan 7000 Peserta," unggah @Sahabat_Bangsa

"Kenalin‼️ Namanya Nono, bocah kelas 2 SD asal Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur baru saja menjuarai lomba Matematika tingkat Internasional. Nono membawa harum nama Indonesia usai menjadi Juara 1 Matematika Internasional Abacus World Competition tingkat dunia," twit @_tukangrosok_

"Semoga adik NONO juara 1 matematika segera dipanggil ke Istana krn sdh menunjukkan prestasi dunia unt Indonesia," tulis @Budionotaslim3

"Nono, seorang jenius matematika berusia 8 tahun dari NTT yang berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi matematika internasional melawan 7000 kontestan di seluruh dunia. Kalo ozzers umur segitu ngapain?" cuit @ozradiobandung.

 

Membangun Anak Jadi Manusia Hebat

Viktor pun mengatakan bahwa banyak anak yang lahir dari latar belakang keluarga biasa tapi bisa tumbuh menjadi siswa luar biasa.

"Banyak anak-anak yang terlahir dari latar belakang biasa saja tetapi mereka menjadi luar biasa dan lebih berhasil dibanding anak-anak yang hanya cerdas di lembaga pendidikan saja, karena mereka memiliki daya tahan yang luar biasa," ujarnya.

Dia lalu menambahkan bahwa membangun anak menjadi manusia hebat bukan hanya intelektualnya saja, tapi juga memiliki Adversity Quotient atau daya tahan terhadap tekanan.

"Jadi anak tidak dimanja, tetapi dilatih untuk melalui tekanan yang sesuai dengan tahapan usianya, sehingga pelan-pelan anak menjadi kuat bertahan," katanya.

Tekanan Harus Tetap Ada

Bagi Viktor, tekanan pada anak sesuai usia tetap harus ada untuk melatih mental anak agar bisa menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.

"Tekanan tetap harus ada tetapi tidak membuat anak menjadi stres. Output-nya adalah anak memiliki pain tolerance sehingga ketika dewasa dan berhadapan dengan masalah, tantangan, atau penderitaan, dia tetap tenang dan rasional," kata Viktor.

Viktor berpesan kepada orangtua agar tidak hanya mengajarkan anak soal pengetahuan, tapi juga kasih sayang dan cara menghadapi dan menyelesaikan masalah.

"Jadi sebagai orangtua, isilah anak kita bukan saja dengan pengetahuan, tapi juga dengan afeksi atau kasih sayang serta bertahap melatih anak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah," ujarnya.

"Sehingga menjadi manusia dengan emosi, moral, dan spirit yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan saat anak besar nanti," Viktor menekankan. 

Mampu Menghitung Tanpa Alat Hitung

Kemampuan Nono memang pantas diacungi jempol. Bocah ini mampu menghitung banyak angka tanpa alat hitung. Bagi siswa tingkat lain atau bahkan bagi orang dewasa ini adalah hal sulit.

Dalam video singkat yang diunggah di Twitter, Nono ditantang untuk menghitung angka tanpa menggunakan alat hitung. Soal-soal yang sulit pun diberikan.

Namun, hanya dengan gerakan tangan sederhana, bocah NTT juara matematika ini bisa menjawab setiap pertanyaan dengan cepat dan tepat.

"22+31+45-26+32," kata penguji.

"104,"jawab Nono dengan cepat.

Pencapaian Nono menjadi kebanggaan yang besar lantaran ini adalah pertama kalinya Indonesia meraih peringkat pertama dalam Abacus Brain Gym.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya