Liputan6.com, Jakarta - Worldwide Semiannual Big Data and Analytics Software Tracker dari International Data Corporation (IDC) melaporkan bahwa pasar perangkat lunak Big Data Analytic di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 14,7 persen dari tahun ke tahun pada paruh pertama tahun 2022. Itu melampaui pertumbuhan 12,5 persen yang terlihat pada paruh kedua tahun 2021.
Peningkatan investasi di sektor Big Data Analytic oleh organisasi di Indonesia didorong oleh kebutuhan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam lingkungan pasar yang berubah dengan cepat.
Baca Juga
"Perangkat lunak Big Data dan Analytics diadopsi secara luas di berbagai industri di Indonesia, dengan permintaan yang didorong oleh fokus pada optimalisasi biaya, peningkatan efisiensi, dan akses ke pasar atau lini produk baru," ujar Sandika Putra, Associate Market Analyst di IDC Indonesia dalam keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com kutip pada Senin, 6 Februari 2022.
Advertisement
IDC mendefinisikan pasar perangkat lunak Big Data Analytic sebagai kumpulan alat dan aplikasi untuk ekstraksi, integrasi, tata kelola, pergerakan, kurasi, analisis, dan visualisasi data, yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis, operasional, dan taktis.
Sehubungan dengan pertumbuhan penggunaan internet dan adopsi Internet of Things di Indonesia, menurut IDC, Nonrelational Analytic Data Stores mengalami pertumbuhan tercepat dengan peningkatan sebesar 64,4 persen dari tahun ke tahun.
Â
Subsektor Lainnya
Kemudian, Worldwide Semiannual Big Data and Analytics Software Tracker juga melaporkan bahwa Continuous Analytics Tools mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan peningkatan 48,5 persen dari tahun ke tahun. Subsektor ini, menurut laporan tersebut, diperkirakan masih akan terus berkembang karena organisasi di Indonesia memprioritaskan pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decsision) dan mengadopsi teknologi komputasi awan (cloud computing).
Selain itu, AI Software Platforms di Indonesia, yang didorong oleh penggunaannya di sektor perbankan untuk berbagai keperluan seperti asisten virtual, deteksi penipuan (fraud detection), dan pemantauan risiko secara real-time, juga mengalami tren positif pada periode tersebut. Subsektor ini dilaporkan mengalami peningkatan sebesar 45,3 persen dari tahun ke tahun.
Â
Advertisement
Subsektor Lainnya
Selain subsektor tersebut, Supply Chain and Product Analytic Applications juga mengalami pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan sebesar 31,2 persen dari tahun ke tahun. Ini antara lain didorong oleh inisiatif pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur logistik dan rantai pasokan, serta perusahaan-perusahaan yang ingin memodernisasi manajemen rantai pasokan melalui teknologi dan mengatasi masalah keberlanjutan.
Sebagai kesimpulan, pertumbuhan pasar perangkat lunak Big Data Analytic di Indonesia menyoroti pentingnya pengambilan keputusan berbasis data bagi organisasi dalam lingkungan pasar yang berubah dengan cepat ini.