CEO Meta Mark Zuckerberg Kritik Apple Vision Pro: Harga Selangit dan Tidak Sesuai dengan Visi Masa Depan Saya

Mark Zuckerberg mengkritik Apple Vision Pro, headset AR yang diumumkan Apple di WWDC 2023 dengan mengatakan perangkat itu tidak menawarkan terobosan baru, mahal, dan tidak sesuai dengan visinya tentang masa depan komputasi.

oleh Yuslianson diperbarui 09 Jun 2023, 10:08 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 09:39 WIB
Komentar Mark Zuckerberg Soal Apple Vision Pro
Ini Komentar Mark Zuckerberg Soal Apple Vision Pro, Mahal dan Bukan Masa Depan Impian Saya. (Doc: Meta)

Liputan6.com, Jakarta - Mark Zuckerberg tampaknya tidak terlalu terkesan dengan pengumuman headset augmented reality (AR), Apple Vision Pro, dalam ajang Worldwide Developer Conference atau WWDC 2023 pada Senin 5 Juni waktu setempat.

Hal ini diungkapkan oleh pendiri Facebook--kini bernama Meta, dalam pertemuan perusahaan secara global. Dilansir The Verge, Jumat (9/6/2023), bos Meta itu mengutarakan pendapatnya tentang perangkat Apple tersebut.

Mark Zuckerberg mengatakan, perangkat Apple yang diumumkan tidak menghadirkan terobosan baru dalam teknologi yang belum "dieksplorasi" Meta.

Dia juga menyebutkan, visinya tentang bagaimana orang menggunakan perangkat tersebut tidak sesuai dengan masa depan yang diinginkan.

Suami dari Priscilla Chan itu juga menunjukkan fakta, headset Meta Quest 3 hadir dengan banderol harga lebih murah dari Apple Vision Pro.

"Kami berinovasi untuk memastikan produk buatan kami dapat diakses dan terjangkau untuk semua orang," kata Mark Zuckerberg.

Diketahui, harga Quest 3 sendiri dijual mulai dari USD 499 atau Rp 7,4 juta. Sedangkan harga Apple Vision Pro mencapai USD 3.499 atau sekitar Rp 52 jutaan.

"Saya pikir pengumuman mereka benar-benar menunjukkan perbedaan dalam nilai-nilai dan visi yang dibawa oleh perusahaan kami dengan cara yang menurut saya sangat penting," kata Zuckerberg kepada para karyawan.

Zuckerberg juga menjelaskan, "Perangkat Quest adalah tentang bagaimana orang-orang berinteraksi dengan cara baru dan merasa lebih dekat, sekaligus tentang menjadi aktif dan melakukan sesuatu".

Berbeda dari Quest, Mark Zuckerberg merasa demo Apple Vision Pro hanya memperlihatkan pengguna duduk di kursi dengan sendiri.

"Sebaliknya, demo yang Apple tunjukkan adalah seseorang duduk di sofa sendirian,” katanya tentang keynote WWDC Apple awal pekan ini.

“Maksud saya, itu bisa menjadi visi masa depan komputasi, tapi sepertinya, itu bukan yang saya inginkan,” ungkap bos Facebook di Menlo Park, California.

Headset Apple Vision Pro Diperkenalkan di WWDC 2023

Apple Vision Pro (Apple)

Apple secara resmi memperkenalkan headset augmented reality (AR), Apple Vision Pro, melalui gelaran World Wide Developer Conference atau WWDC 2023 pada Senin waktu setempat.

"Sama seperti Mac yang memperkenalkan kita pada komputasi personal, dan iPhone memperkenalkan kita pada komputasi seluler, Apple Vision Pro memperkenalkan kita pada komputasi spasial," kata CEO Apple Tim Cook.

Mengutip siaran pers di laman resmi, Selasa (6/6/2023), headset AR Apple ini menggunakan visionOS, sistem operasi spasial pertama di dunia.

Menurut Apple, perangkat ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital, dengan cara yang terasa seperti hadir secara fisik.

Vision Pro menampilkan sistem tampilan beresolusi sangat tinggi yang mengemas 23 juta piksel dalam dua layarnya, serta menggunakan silikon Apple khusus dengan desain chip ganda.

"Apple Vision Pro jauh lebih maju dan tidak seperti apa pun yang dibuat sebelumnya—dengan sistem input baru yang revolusioner dan ribuan inovasi inovatif," imbuh Tim Cook.

Mengutip The Verge, headset Vision Pro dijual dengan harga USD 3499 (sekitar Rp 52 juta) dan baru mulai dirilis tahun depan di Amerika Serikat, kemudian menyusul ke lebih banyak negara.

Spesifikasi Apple Vision Pro

Apple Vision Pro (Apple)

Headset Vision Pro sendiri adalah perangkat AR, tetapi juga bisa dialihkan antara augmented reality dan virtual reality secara penuh menggunakan fitur dial.

Perangkat ini tidak butuh controller. Pengguna juga dapat menelusuri sederet ikon di sistem operasi visionOS hanya dengan melihatnya. Pengguna Apple Vision Pro pun bisa melakukan tap untuk memilih dan flick untuk melakukan scrolling.

Apple juga memungkinkan pengguna memberikan perintah suara. Selain itu, ada "ratusan ribu aplikasi iPhone dan iPad yang sudah dikenal" akan secara otomatis bekerja seperti itu.

Headset ini juga bakal mendukung aksesori Bluetooth termasuk Magic Keyboard dan Magic Trackpad, serta memungkinkan pengguna menautkan Mac untuk dipakai di dalam perangkat.

Fitur lain dari perangkat ini adalah kamera yang menghadap ke bawah, sehingga dapat menangkap gambar tangan meskipun tidak sedang diangkat.

Spesifikasi Apple Vision Pro lain, bagian depannya menggunakan kaca dan bingkai alumunium, berisi lima sensor, 12 kamera, dengan layar 4K untuk setiap mata.

Untuk bagian topeng-nya yang diberi nama Light Seal, dan strap yang diberi nama Head Band, dilapisi kain dan modular, serta diklaim bisa dilenturkan agar sesuai dengan beragam bentuk wajah dan ukuran kepala. 

Sistem EyeSight

Visualisasi proses pemindaian wajah untuk membuat avatar digital saat FaceTime menggunakan Apple Vision Pro (Apple)

Headset ini juga lebih ramah untuk pengguna berkacamata, karena akan mendukung sisipan optik khusus dari Zeiss, yang secara magnetis menempel pada lensa kacamata. Namun, sisipan ini akan dijual terpisah.

Bicara soal chip yang digunakan, perangkat ini memakai M2, bersama dengan chip baru bernama R1.

Agar tidak terisolasi dari orang lain, headset akan menampilkan mata pengguna dengan sistem EyeSight. Jika memakai mode VR penuh, layar yang bersinar akan mengaburkannya, mengisyaratkan pengguna sedang tidak tersedia.

Perangkat ini juga dapat menciptakan "persona" digital, yang sebenarnya adalah avatar hiperrealistik, dengan memindai wajah pengguna.

Vision Pro memakai video passthrough, yang memungkinkan pengguna melihat dunia nyata secara full color, tetapi dia dapat memproyeksikan objek 3D ke ruang nyata, termasuk menarik objek dari utas pesan ke dunia nyata.

Kemampuan lainnya, saat bicara dengan orang dari jarak jauh, pengguna bisa memakai audio spasial untuk melakukan berbagai hal seperti mengatur peserta FaceTime dalam video tiles di sekitar ruangan.

Pengguna juga bisa menghidupkan lagi video 180 derajat dengan kamera 3D saat berada di dalam headset. Apple pun menjanjikan akan memboyong konten TV dan Arcade di headset, termasuk konten-konten dari Disney. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya