Warganet Geram dengan Aksi Puluhan Pelajar Seruduk dan Injak Pasien di Depan Pintu Rumah Sakit di Bekasi

Video CCTV yang menunjukkan aksi puluhan pelajar tawuran menyeruduk dan menginjak pasien di depan pintu rumah sakit di Bekasi viral di media sosial. Warganet geram dengan perilaku biadab pelajar tersebut.

oleh Yuslianson diperbarui 13 Jun 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 16:27 WIB
Warganet Geram dengan Aksi Puluhan Pelajar Seruduk dan Injak Pasien di Depan Pintu Rumah Sakit di Bekasi
Warganet Geram dengan Aksi Puluhan Pelajar Seruduk dan Injak Pasien di Depan Pintu Rumah Sakit di Bekasi. (Doc: Twitter | txtdrbekasi dan Heraloebss)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah video CCTV memperlihatkan aksi puluhan pelajar sedang tawuran menyeruduk dan menginjak pasien di depan pintu rumah sakit di Bekasi viral di media sosial.

Tidak diketahui secara pasti dari mana asal puluhan pelajar tersebut masuk ke area rumah sakit, melintasi lobi, dan menabrak pasien ibu-ibu yang sedang bersiap menaiki mobil tersebut.

Karena diseruduk oleh puluhan pelajar, tak ayal kedua korban terpental hingga jatuh dan terinjak oleh para pelajar tawuran tersebut.

Video yang diunggah oleh akun @txtdrbekasi ke Twitter itu langsung mengundang reaksi warganet, di mana mayoritas dari mereka merasa geram atas aksi puluhan pelajar itu.

Diketahui, aksi pelajar tawuran dan menginjak-injak pasien rumah sakit yang sedang menunggu di lobi itu diambil berasal kamera CCTV di RS Ridhoka Salma Kalijaya, Cikarang Barat.

Akun Twitter @Heraloebss menjelaskan, "Akibat aksi berutal ini, korban yang sebelumnya pasien RS tersebut harus kembali dirawat beberapa hari kembali karena mengalami luka memar di tubuh dan luka ringan."

Banyak yang mengutuk dan mengkritik perilaku pelajar-pelajar itu tidak berperikemanusiaan, dan tidak menghormati pasien.

"Kecacatan Pendidikan di sekolah dan Kecacatan Didikan dari orang tuanya juga," tulis @W****

"Heran sama manusia manusia tolol inii, ga ada otak emng ni bocah," kata @r**** di Twitter.

"Ini Bekasi planet namex ya rusuh mulu. Ada 1 siswa yg masuk mobil ngumpet 🤣," kata @e****.

"Para beban keluarga yg kerjanya hanya bisa menyusahkan orang lain layak untuk dicabut segala macam subsidi yg melekat sampai seumur hidup..," bunyi cuitan @j****.

Akun Twitter @n**** mengatakan, "Kurang meresahkan apalagi sih mereka ini? Daridulu ga tuntas2 masalah pelajar tawuran ini."

Hingga berita ini ditulis, video yang diposting ke platform media sosial milik Elon Musk tersebut sudah ditonton lebih dari 69 ribu kali dan di retweet sebanyak 247.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Video Ibu Diusir dari KRL karena Anak Nangis, KCI Beri Penjelasan

<p>Viral video di media sosial yang menunjukkan seorang ibu sedang menenangkan anaknya yang menangis di dalam KRL. (Instagram @wdbrylian)</p>

Viral video di media sosial yang menunjukkan seorang ibu sedang menenangkan anaknya yang menangis di dalam KRL. Dalam unggahan tersebut, dinarasikan bahwa sang ibu diturunkan oleh petugas KRL karena anaknya tersebut terus menangis selama perjalanan.

Menanggapi hal itu, Manajer Humas PT, Kereta Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu 11 Juni 2023 sekitar pukul 15.10 WIB di Commuter Line tujuan Bogor-Jakarta KA nomor 1285.

Namun, Leza menjelaskan bahwa narasi yang beredar tersebut tidak benar. Justru, kata Leza, petugas keamanan turut membantu sang ibu untuk menenangkan anaknya tersebut.

"Dapat disampaikan bahwa petugas keamanan (WALKA) KAI Commuter yang sedang patroli melihat ada anak yang menangis dari Stasiun Bojong gede sampai ke Stasiun Depok. Selama perjalanan, sang Ibu berusaha menenangkan anaknya, namun tetap tidak bisa tenang," kata Leza ketika dikonfirmasi, Selasa (13/6).

"Petugas kami pun berusaha membantu Ibu tersebut untuk menenangkan anaknya, sia-sia. Anaknya makin menangis dan meronta-ronta," sambung Leza.  


Putuskan Turun Sendiri

Mulai 1 Juni 2023, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyesuaikan jadwal dan perjalanan Commuterline atau Kereta Rel Listrik (KRL) dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian, saat tiba di Stasiun Depok, sang ibu secara mandiri memutuskan untuk turun dari KRL.

"Sang ibu memutuskan untuk turun, menenangkan buah hatinya. Lalu menanyakan kepada petugas commuter line tujuan Manggarai," ucap Leza.

Dari kejadian ini, Leza mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk tetap menjaga anak selama perjalanan dan juga menjaga kenyamanan baik di stasiun ataupun di dalam kereta.

Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya