Threads Diserang Spam, Bos Instagram Umumkan Kebijakan yang Mirip Twitter?

Bos Instagram mengungkapkan Threads tengah menerapkan rate limits untuk mengatasi masalah bot dan spam. Hal ini tentu saja ditertawakan oleh pemilik Twitter Elon Musk.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Jul 2023, 12:52 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 12:52 WIB
Aplikasi Threads from Instagram
Aplikasi Threads from Instagram (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta Threads dari Instagram tampaknya tak lepas dari masalah yang juga dialami oleh pesaingnya Twitter, yaitu serangan spam.

Bos Instagram Adam Mosseri pun mengungkapkan, karena masalah ini, Threads pun harus menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas, hampir seperti yang dilakukan oleh Twitter.

"Serangan spam telah meningkat sehingga kami harus memperketat hal-hal seperti rate limits, yang berarti lebih membatasi orang aktif secara tidak sengaja (positif palsu)," kata Mosseri.

Mosseri tidak merinci lebih lanjut seperti apa rate limits bakal berpengaruh pada pengguna. Namun, agak berbeda dengan Twitter, Head of Instagram itu meminta agar pengguna memberitahu apabila mengalami masalah dengan sistem baru tersebut.

"Jika Anda mengetahui proteksi tersebut, beri tahu kami," ujarnya melalui akun Threads-nya, seperti dikutip Rabu (19/7/2023).

Tangkapan layar Adam Mosseri, Head of Instagram, soal rate limits di Threads (Threads @mosseri)
Tangkapan layar Adam Mosseri, Head of Instagram, soal rate limits di Threads (Threads @mosseri)

Mengutip Tech Crunch, dalam balasan pengumuman bos Instagram itu, beberapa pengguna Threads memang mengeluhkan bahwa komentar di platform itu memburuk selama beberapa hari terakhir.

Seorang pengguna mengaku setengah dari unggahannya melihat respon dari bot seperti perjudian atau pesan "bait." Ada juga yang mengeluhkan harus memblokir bot situs judi dan kripto.

Tentu saja, pemilik Twitter, Elon Musk, kembali menertawakan langkah yang dilakukan jejaring sosial milik Meta ini.

"Lmaooo," cuitnya di akun Twitter resminya @elonmusk. "Copy 🐈" atau berarti "copycat" yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai:"peniru."

Threads sendiri diluncurkan saat Twitter sedang dirundung banyak kontroversi atas keputusan mereka. Salah satunya adalah pembatasan atau rate limits, yang membuat terbatasnya jumlah Tweet yang bisa dilihat. 

Alasan Twitter Berlakukan Rate Limits

Twitter/dok. Unsplash Claudio
Twitter/dok. Unsplash Claudio

Elon menyebut tindakan ini dilakukan karena besarnya jumlah data yang diambil (scraping) dari platform media sosial itu. Dia juga menambahkan, batasan ini juga dibuat karena tingginya manipulasi sistem data di Twitter.

Melalui blog resmi Twitter Business, perusahaan mengatakan mereka harus mengambil tindakan ekstrem untuk menghapus spam dan bot dari platformnya, demi memastikan keaslian basis pengguna.

"Itulah mengapa kami membatasi penggunaan untuk sementara agar kami dapat mendeteksi dan menghilangkan bot dan aktor jahat lainnya yang merusak platform," tulis Twitter, dikutip Rabu (5/7/2023).

Platform milik Elon Musk itu mengklaim, apabila mereka mengumumkan perubahan itu sebelum diterapkan, maka aktor jahat dapat mengubah perilaku mereka untuk menghindari deteksi.

Cegah Model AI Kumpulkan Data Publik

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Twitter juga mengatakan, di tingkat tinggi, mereka berusaha mencegah akun-akun ini dari mengumpulkan data Twitter publik pengguna untuk membuat model AI, serta memanipulasi orang dan percakapan di platform.

"Saat ini, pembatasan memengaruhi sebagian kecil orang yang menggunakan platform, dan kami akan memberikan pembaruan saat pekerjaan selesai. Terkait dengan pelanggan kami, efek pada iklan sangat minim," kata mereka.

Twitter saat itu membatasi maksimal postingan yang bisa dilihat adalah 600 untuk pengguna non-berbayar, serta 6.000 untuk mereka yang berlangganan Twitter Blue atau akun terverifikasi.

Usai banyak dikritik, jumlah postingan yang bisa dilihat ditingkatkan jadi 10.000 untuk akun terverifikasi, 1.000 untuk akun tidak terverifikasi, dan 500 untuk akun tak terverifikasi yang baru dibuat.

Terbaru, Elon lalu meningkatkan jumlah cuitan yang bisa dilihat sampai 50 persen, atau 15.000 postingan untuk akun terverifikasi.

Threads Usahakan Bisa Hapus Akun Tanpa Harus Hilangkan Instagram

Aplikasi Threads Instagram
Membuka aplikasi Threads Instagram di Play Store pada Kamis (6/7/2023). (Liputan6.com/Laudia Tysara)

Sebelumnya, salah satu kritik adalah bagaimana sebuah akun Threads tidak bisa dihapus, kecuali pengguna menghapus akun Instagram miliknya.

"Anda dapat menonaktifkan profil Threads kapan saja, tetapi profil Threads hanya bisa dihapus dengan cara menghapus akun Instagram Anda," kata Meta dalam kebijakannya terkait Threads.

Adam Mosseri mengungkapkan pihak perusahaan sudah tahu tentang masalah dan protes dari pengguna ini, di mana ia mengaku juga dapat beberapa pertanyaan soal itu.

Melalui akun Threads-nya, dikutip Senin (10/7/2023), Mosseri pun mengatakan nantinya, pengguna akan bisa menghapus akun media sosial itu, tanpa harus menghapus akun Instagram mereka.

"Untuk memperjelas, Anda dapat menonaktifkan akun Threads Anda, yang menyembunyikan profil dan konten Threads Anda, Anda dapat menyetel profil Anda ke pribadi, dan dapat menghapus setiap kiriman utas – semuanya tanpa menghapus akun Instagram Anda."

Selain itu, Adam Mosseri juga mengungkapkan Meta sedang mencoba mencari cara agar akun Threads dan Instagram bisa dihapus secara terpisah, tanpa harus menghilangkan satu sama lain.

"Threads diberdayakan oleh Instagram, jadi saat ini hanya satu akun, tetapi kami sedang mencari cara untuk menghapus akun Threads Anda secara terpisah," imbuhnya.

(Dio/Isk)

Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial
Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya