TikTok Uji Coba Video Berdurasi 15 Menit

TikTok menguji peningkatan durasinya dari 10 menit menjadi 15 menit, baik dari aplikasi maupun di desktop, memberi fleksibilitas kepada para pembuat konten.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 25 Okt 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023, 14:00 WIB
Render 3D Logo TikTok
TikTok hadirkan feed STEM untuk konten yang berorientasi pada sains dan teknologi. (unsplash/Mariia Shalabaieva)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menambahkan durasi video maksimumnya menjadi 10 menit pada Februari 2022 lalu, kini TikTok menguji peningkatan durasi video yang diunggah di platformnya menjadi 15 menit. 

Platform berbagi video singkat asal Tiongkok, TikTok, mengungkapkan batas unggahan baru sedang diuji di wilayah tertentu kepada kelompok pengguna terbatas. Demikian mengutip laporan TechCrunch, Rabu (25/10/2023).

Perubahan ini pertama kali dilaporkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia mengunggah tangkapan layar dari pesan yang ditampilkan kepada pengguna tertentu. 

Berdasarkan tangkapan layar tersebut, pengguna dapat mengunggah video berdurasi lebih panjang ke platform baik dari aplikasi TikTok maupun di via desktop.

TikTok Terus Tambah Durasi Video

TikTok yang dikenal sebagai platform video pendek paling populer, kini perlahan-lahan mulai menerima konten berdurasi panjang.  Sebelumnya di awal kemunculannya, pengguna TikTok hanya bisa mengunggah konten video berdurasi 15 detik.

Lalu, secara bertahap perusahaan terus menambahkan durasi, mulai dari 60 detik, tiga menit, sepuluh menit, dan kini akan segera bertambah menajdi 15 menit.

Durasi video yang ditambah dinilai akan memberikan lebih banyak waktu dan fleksibilitas kepada pembuat konten ketika berbagi hal-hal seperti resep memasak, tutorial kecantikan, konten pendidikan, dan sketsa komedi. 

Saat ini, jika video berdurasi lebih dari 10 menit, kreator konten akan mengarahkan pemirsa ke video “Bagian 2”. Namun, dengan adanya perpanjangan batas waktu ini, pembuat konten bisa memposting video lengkap dalam satu kali unggahan.

TikTok Jadi Pesaing YouTube

Logo Tiktok
Logo Tiktok

Peningkatan ini membuat TikTok menjadi pesaing YouTube. Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok ingin menarik pembuat video berdurasi panjang yang biasanya mengunggah konten di YouTube. 

Beberapa tahun terakhir telah mengaburkan batas antara kedua perusahaan karena TikTok mengadopsi video yang lebih panjang dan YouTube mengadopsi video yang lebih pendek dengan fitur Shorts.

Bahkan, TikTok juga telah melangkah lebih jauh ke wilayah YouTube dengan mode layar penuh horizontal yang sedang diuji di wilayah tertentu.

Berkaitan dengan perpanjangan durasi TikTok ini, kemungkinan besar tidak semua orang akan menerima pembaruan ini. Pasalnya, TikTok tidak mengatakan kapan atau apakah pihaknya berencana menerapkan perubahan tersebut kepada semua orang.

TikTok Luncurkan Fitur Direct Post

Berpotensi Memancing Tindakan Cyber Bullying dan Dibicarakan Banyak Orang
Ilustrasi Menggunakan Media Sosial Credit: freepik.com

Sementara itu terlepas dari durasi video, TikTok baru saja memperkenalkan fitur bernama Direct Post. Fitur ini memungkinkan pengguna TikTok mengunggah konten langsung dari platform atau aplikasi edit video pihak ketiga. 

Beberapa aplikasi pihak ketiga yang disebut mendukung fitur baru TikTok ini di antaranya adalah Adobe Premiere Pro, aplikasi kreativitas AI Adobe Express, Twitch, SocialPilot, dan CapCut ByteDance. 

Dilansir TechCrunch, Jumat (13/10/2023), fitur baru ini sebenarnya ditujukan untuk pengembang aplikasi pihak ketiga yang ingin teritengrasi dengan TikTok dan memanfaatkan integrasi kemampuan Share ke TikTok. Jadi, aplikasi pihak ketiga dapat mempublikasikan ke TikTok dengan hashtag mereka.

Lewat fitur ini, aplikasi pihak ketiga tidak hanya memiliki kemampuan mengunggah konten video langsung ke aplikasi TikTok, melainkan juga bisa memanfaatkan opsi lain, seperti kemampuan mengedit teks, pengaturan audiens, serta opsi lain yang ada di platform mereka. 

Setelahnya, mereka bisa mengirimkan informasi melalui ke TikTok dengan satu klik. Selain itu, fitur ini memungkinkan pembuat video berdurasi panjang menjadwalkan konten mereka agar bisa dipublikasikan ke TikTok melalui platform manajemen media sosial.

Dengan hadirnya fitur baru ini, TikTok berpotensi mendapatkan keuntungan dari banyaknya kerja sama dengan aplikasi kreativitas yang lebih luas. Terutama, aplikasi edit video yang memanfaatkan teknologi AI.

Untuk menggunakan fitur ini, pembuat konten perlu melakukan otentikasi dengan akun TikTok mereka di dalam aplikasi pihak ketiga. Selain itu, aplikasi yang bermitra dengan TikTok juga diperiksa melalui proses audit sebelum diizinkan menggunakan Content Posting API Direct Post. 

Adobe Menjadi Mitra Utama TikTok dalam Fitur Direct Post

Koneksi Internet Cepat Jadi Kunci Kreator Raup Pundi-Pundi Uang
Ilustrasi content creator. (Shutterstock/Nattakorn_Maneerat)

Perlu diketahui, Adobe menjadi mitra utama untuk fitur Direct Post TikTok. Adobe sendiri diketahui tengah meluncurkan layanan yang mengandalkan kemampuan AI untuk kebutuhan edit video di Adobe Premier Pro.

Tidak hanya itu, perusahaan juga menawarkan aplikasi kreatif dengan tenaga AI lainnya yang diberi nama Adobe Express. 

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, memublikasikan konten secara real-time telah menjadi suatu kebutuhan. Dan pembuat konten dengan semua tingkat keahlian membutuhkan alat yang dapat memberdayakan mereka dengan efisiensi lebih besar dan tanpa kendala,” kata Deepa Subramaniam, VP of Creative Cloud Product Marketing Adobe. 

Untuk itu, menurutnya, dengan fitur baru Direct Post di TikTok yang tersedia dii Adobe Express dan Premiere Pro, pembuat konten dapat terus membuat konten yang menonjol dengan kecepatan lebih tinggi dan tanpa gangguan apa pun pada alur kerja kreatif mereka.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya