Liputan6.com, Jakarta - Gigabyte bekerja sama dengan Toshiba, Shell, dan Wahana Piranti Teknologi mengumumkan produk baru berupa mesin pendingin data center yang ramah lingkungan, yakni Immersion Cooling. Teknologi ini merupakan mesin pendingin data center untuk menurukan suhu komponen elektronik di dalamnya.
Teknologi ini menggunakan teknik perendaman komponen ke dalam cairan non konduktif seperti minyak. Immersion Cooling diklaim mampu secara signifikan meningkatkan efisiensi pendinginan, mengurangi penggunan energi pendinginan data center, dan ramah lingkungan karena sesuai standar net zero emission.
Baca Juga
Sebagai gambaran, berdasarkan data yang dirilis WRI (World Resource Institute), Indonesia menempati posisi ke-6 penyumbang emisi global terbesar di dunia, setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang.
Advertisement
Sementara laporan lain menunjukkan data center memakan daya listrik besar, sekaligus menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang berdampak pada kelestarian lingkungan.
Selain itu, berdasarkan data dari Climatiq Analysis, The Shift Project, Our Wolrd in Data, data center menyumbang 2,5 persen sampai 3,7 persen emisi karbon dunia, melebihi industri penerbangan sekitar 2,4 persen.
Untuk itu, Immersion Cooling hadir untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus menciptakan Green Data Center. Sebab, teknologi ini menawarkan efisiensi penggunaan energi, pengurangan emisi global, dan meningkatkan pendinginan data center.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (5/11/2023), teknologi ini juga telah memenuhi spesifikasi EIA (Electronic Industry Alliance) dan OCP (Open Core Protocol). Jadi, bisa meningkatkan impelementasi data center yang berkpedatan dan berkomputasi tinggi.
"Salah satu pusat data, ketika mereka mulai melakukan apa yang disebut solusi imersi, sebenarnya mereka mengurangi emisi karbon. Seperti yang Anda katakan, mereka sebenarnya menyelamatkan lingkungan," tutur Sales Director Gigabyte Andy Neo.
Dijelaskan lebih lanjut, Immersion Cooling juga menawarkan one-stop solution untuk pendinginan imersi single phase dengan menggabungkan immersion tank, immersion ready server, coolant, dan service.
Pertumbuhan Pengguna Internet Dorong Pengembangan Pusat Data Hyperscale di Indonesia
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi digital, startup, dan pengguna internet disebut mendorong pengembangan data center (pusat data) hyperscale di Indonesia.
Indonesia Data Centre Market Size & Share Analysis-Growth Trends & Forecasts (2023-2028) dari Mordor Intelligence memprediksi, kapasitas pusat data di Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 514 MW pada 2023 menjadi lebih dari 1.410 MW pada 2029.
Pusat data di seluruh dunia, diklasifikasikan dari tier 1 hingga tier 4 berdasarkan beberapa faktor seperti jaminan uptime, tingkat redundansi, dan beberapa faktor lainnya.
Di Indonesia, segmen tier 3 mendominasi pasar pusat data, menguasai lebih dari 50% pangsa pasar sejak 2022, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 15% pada 2029.
Dalam lima tahun ke depan, segmen tier 4 diperkirakan akan tumbuh paling cepat, dengan laju 25,9% setiap tahunnya.
Dalam Data Centre World Asia 2023, belum lama ini, CHINT memamerkan solusi pusat data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan distribusi daya pada pusat data hyperscale.
Salah satu solusinya adalah EnergiX-P40, sebuah Power Distribution Unit (PDU) yang telah memperoleh sertifikasi di bawah type test standar IEC-61439.
Pemutus sirkuit (circuit breaker) di EnergiX-P40 dapat diganti tanpa mematikan seluruh PDU karena memiliki hingga 144 outgoing circuits.
Hal ini sangat penting bagi pusat data dan infrastruktur vital lainnya, di mana downtime, bahkan selama masa pemeliharaan atau perbaikan, tidak boleh terjadi.
Hal ini juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan daya dan uptime pusat data dan aplikasi penting lainnya.
Advertisement
Gardu Listrik Jadi Bagian Vital Pusat Data
Selain itu, solusi pusat data CHINT juga sangat cocok untuk digunakan di Filipina dan Indonesia yang rentan terhadap bencana alam dan terputusnya pasokan listrik.
Dan EnergiX-P40 dari CHINT juga telah memperoleh sertifikasi uji seismik IEC60068, yang dirancang untuk tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan.
Hal ini dapat mengurangi risiko downtime yang mungkin akan kerap dihadapi pusat data di Filipina dan Indonesia.
Gardu listrik juga merupakan bagian vital dari solusi pusat data, berperan dalam menurunkan tegangan listrik dari jaringan dan menyediakan daya cadangan manakala terjadi pemadaman.
Gardu listrik prefabrikasi dari CHINT dirancang dan dirakit di kondisi area pabrik yang diawasi ketat dan juga dapat menyertakan sistem baterai lithium.
Gardu-gardu kemudian dikirim ke lokasi pusat data dan dapat diintegrasikan dengan sistem proteksi kebakaran secara mudah di lokasi on-site. Hal ini mengurangi pemborosan material tanpa harus melakukan perubahan khusus di lokasi.
Gardu Listrik Prefabrikasi Diklaim Hemat Daya
Lim Say Leong selaku Technical Director of Asia Pacific dari CHINT Global and Sunlight Electrical, mengatakan pusat data merupakan infrastruktur yang sangat penting, maka dari itu pembangunan pusat data harus berstandar tertinggi, serta mempertimbangkan peraturan pemerintah dan skalabilitas.
"Pembangunan pusat data membutuhkan perencanaan dan rancangan yang cermat. Para engineer yang mengerjakan proyek ini harus memiliki keahlian untuk mempertimbangkan semua faktor yang terlibat, seperti cara mengoptimalkan desain pusat data dan memilih bahan yang paling hemat biaya dengan kualitas dan metode konstruksi yang tinggi," ujar Lim melalui keterangannya, Sabtu (4/11/2023).
Selain itu, ia menambahkan, penggunaan gardu listrik prefabrikasi juga dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membangun pusat data, meningkatkan kualitas konstruksi, dan lebih hemat biaya dibandingkan metode konstruksi tradisional, terutama untuk pusat data hyperscale.
Advertisement