Liputan6.com, Jakarta - Petinggi Hamas mengundang bos X alias Twitter Elon Musk untuk berkunjung ke jalur Gaza di Palestina.
Pejabat senior Hamas bernama Osama Hamdan itu mengajak Elon Musk untuk melihat sejauh mana kehancuran yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza.
Baca Juga
"Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai standar objektivitas dan kredibilitas," kata Pejabat Senior Hamas Osama Hamdan, dikutip dari Arab News, Rabu (29/11/2023).
Advertisement
Pernyataan dari Osama Hamdan ini pun ramai di berbagai media sehari setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas diperpanjang selama 48 jam.
Warganet pun beramai-ramai meminta agar Elon Musk berkunjung ke Gaza, Palestina. Tagar #ElonGoToGaza pun bergema di X alias Twitter.
"Hamas baru saja mengundang Elon Musk untuk berkunjung ke Gaza, #ElonGoToGaza," kata warganet.
"Apakah ia perlu menghentikan kriminal? Kalau ia mau fakta-fakta, ia perlu melihat ke dua sisi #ElonGoToGaza," kata warganet lainnya sembari mengunggah meme bergambarkan Elon Musk dan Netanyahu.
Warganet lain mengunggah cuitan. "Angka pembunuhan anak-anak per hari di Gaza bahkan melebihi angka pembunuhan anak-anak Yahudi di era Hitler. Apakah Anda masih tidak melihat kehancuran di sekitar. Buka saja matamu. #ElonGoToGaza."
"Dear @elonmusk, tunjukkan keberanian dan pergi ke Gaza, jangan hipokritik. #ElonGoToGaza," tulis seorang warganet.
Elon Musk Dukung Israel
Sebelumnya, Elon Musk, pemilik platform media sosial X, baru saja melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin Netanyahu.
Kunjungan Elon Musk ini terjadi di tengah kontroversi, di mana CEO Tesla dan SpaceX ini menyuarakan dukungan kepada Israel di platform media sosial miliknya.
Mengutip Al-Jazeera, Selasa (28/11/2023), Elon Musk bersama dengan Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi Kibbutz di Kfar Aza.
Terlihat, keduanya mengenakan rompi antipeluru saat berjalan di lokasi yang hancur dalam serangan 7 Oktober dan menewaskan lebih dari seribu warga Israel. Elon Musk mengungkap rasa terkejut dirinya melihat keadaan lokasi pembantaian tersebut.
"Sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian, dan Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas," kata bos X.com tersebut.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Israel, kunjungan Elon Musk ini dilakukan pada hari keempat gencatan senjata antara Palestina-Israel.
Gencatan senjata ini diumumkan pada 23 November 2023. Selama gencatan senjata ini, baik pihak Palestina dan Israel setuju untuk melepaskan puluhan tawanan yang mereka tangkap sepanjang konflik Palestina-Israel.
Kunjungan bos Tesla ini dijadwalkan bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Adapun pertemuan keduanya akan membahas hal penting, yaitu perlunya tindakan untuk memerangi meningkatnya antisemitisme di ranah online.
Semenjak menjadi milik Elon Musk, banyak pihak mengatakan platform media sosial X--sebelumnya dikenal Twitter--semakin dipenuhi konten ujaran kebencian dan anti-semitisme.
Advertisement
X Dituding Jadi Sarang Antisemit
X.com dituduh menjadi sarang konten anti-semitisme dan ujaran kebencian. Banyak perusahaan menangguhkan iklan mereka di X karena alasan etika.
Sebelumnya, para pengiklan meninggalkan Twitter, Elon Musk membuat langkah yang seolah menepis kalau dirinya mendukung teori konspirasi antisemitik dan pro-Nazi.
Ya, Elon Musk membuat pernyataan kalau X Corp --nama baru Twitter-- akan mendonasikan pendapatan yang didapatkan jejaring sosial itu dari iklan dan langganan yang terkait dengan perang di Gaza kepada rumah sakit di Israel dan Palang Merah di Gaza.
Mengutip CBS News, Senin (27/11/2023), langkah ini diambil sebagai responw terhadap kecaman yang semakin meningkat terhadap Elon Musk setelah miliarder itu menyatakan dukungan terhadap unggahan yang bersifat antisemitik di X alias Twitter.
"Kami akan melacak bagaimana dana itu dipakai dan melalui Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Kalau ada ide yang lebih baik, silakan. Kita harus peduli terhadap yang tidak bersalah, tanpa memandang ras, keyakinan, atau apa pun," kata miliarder tersebut di X alias Twitter.
Tak Sebut Berapa Pendapatan X yang Disumbangkan
Elon Musk sendiri kerap memakai jejaring sosial microblogging ini udah membagikan pandangan dan pencapaian perusahaan.
"Kita seharusnya melakukan segala yang kita bisa untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua," kata dia.
Elon Musk tak menyebutkan berapa banyak pendapatan iklan X yang akan disumbangkan. Namun, langkah ini dilakukan setelah dukungan Elon Musk terhadap unggahan bersifat antisemitik mendapat kecaman dari kritikus dan kelompok, meliputi Liga Anti Pemfitnahan, sebuah kelompok advokasi yang berupaya melawan kebencian terhadap kaum Yahudi.
Advertisement