Liputan6.com, Jakarta - TikTok meluncurkan pembaruan untuk meningkatkan pengalaman aplikasi bagi penggunanya di tablet dan ponsel lipat.
Dilansir Tech Crunch, Rabu (20/12/2023), aplikasi TikTok kini dioptimalkan untuk layar yang lebih besar. Dengan begitu, pengguna bisa menikmati feed video dengan lebih jelas, bilah navigasi yang lebih sederhana, dan dukungan orientasi.
Baca Juga
Dengan pembaruan ini, pengguna akan melihat bilah navigasi di bagian atas dan bawah layar untuk mengakses fitur dan tab aplikasi dengan mudah.
Advertisement
Selain itu, TikTok dapat berfungsi dalam orientasi lanskap atau potret. Hal ini karena aplikasi TikTok telah mendukung konten berdurasi lebih lama. Dengan dibuatnya dua mode orientasi layar ini, pengguna bisa lebih nyaman saat menonton video, terutama saat menggunakan tablet.
Mode lanskap yang hadir di platform berbagi video milik ByteDance ini tentunya membuatnya kembali menyaingi YouTube.
“Meskipun sebagian besar orang sudah mengetahui dan menyukai TikTok di perangkat seluler mereka, kami tahu banyak juga yang suka mengaksesnya di layar yang lebih besar dan perangkat yang dapat dilipat,” tulis perusahaan itu dalam unggahan blog.
Optimalisasi TikTok untuk perangkat lipat dan tablet ini juga menjadikan TikTok berada satu langkah di depan Instagram. Aplikasi media sosial pesaing utamanya TikTok tersebut hingga saat ini masih belum menghadirkan aplikasi di iPad.
Meluncurkan pembaruan untuk pengalaman aplikasi pada perangkat yang lebih besar, membuat TikTok mampu melampaui pendekatan mobile-first pada saat persaingan masih tertinggal.
TikTok Shop Balik Lagi ke Aplikasi TikTok, Usung Tampilan Mirip Tokopedia
Sementara itu, fitur TikTok Shop yang sempat dilarang keberadaannya di Indonesia beberapa waktu lalu kini kembali hadir di aplikasi TikTok per Selasa, 12 Desember 2023.
TikTok Shop yang dilambangkan dengan logo keranjang belanja ini sudah bisa terlihat lagi di aplikasi TikTok.
Adapun posisi keranjang TikTok Shop itu ada di menu bagian bawah layar, tepatnya di sebelah kiri tanda +. Posisi keranjang TikTok Shop itu mirip dengan posisi saat TikTok Shop belum dilarang operasionalnya di Indonesia.
Uniknya, ketika mengetuk tanda TikTok Shop, pengguna TikTok akan diarahkan ke laman dengan tampilan banner hijau, mirip dengan milik Tokopedia.
Per 12 Desember 2023 ini pula, pada laman TikTok Shop tersebut, terdapat logo TikTok Shop dan Tokopedia berdampingan dengan kampanye Beli Lokal yang tengah berlangsung.
Advertisement
Jelang Pemilu 2024, TikTok Luncurkan Pusat Panduan Pemilu 2024
Di samping itu, jelang Pemilu 2024, TikTok Indonesia turut berkontribusi dalam memberikan informasi kredibel dan otoritatif seputar Pemilu di Indonesia.
TikTok berupaya mengedukasi masyarakat, terutama Gen Z, terkait Pemilu 2024 ini. Terlebih, Gen Z memiliki persentase yang cukup besar di Pemilu kali ini.
Faris Mufid, Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, mengatakan, “Tiktok pada dasarnya bukan platform politik dan tidak mengizinkan iklan politik. Namun, kami menyadari akan antusias pengguna terhadap pemilu.”
Maka dari itu, TikTok berkolaborasi dengan KPU dan Bawaslu menjadi jembatan bagi pengguna untuk mendapatkan informasi pemilu yang akurat dan mengedukasi.
TikTok juga menegaskan platformnya membatasi informasi yang dibagikan sebatas edukasi, tidak ada kampanye paslon.
Menurut Anbar Jayadi selaku Outreach & Partnership, Trust and Safety, TikTok Indonesia TikTok menghadirkan tiga fitur keamanan untuk mencegah, melaporkan, dan mengedukasi masyarakat untuk menangkal misinformasi Pemilu 2024.
Ia juga menjelaskan, TikTok Indonesia berkolaborasi dengan Mafindo dan Perludem, yang menyajikan konten-konten video TikTok edukatif.
Adapun tiga fitur tersebut adalah Pusat Panduan Pemilu 2024, Tombol Lapor Misinformasi Pemilu, dan Ketahui Faktanya.
TikTok Luncurkan Pusat Keamanan, Edukasi Pengguna Soal Paparan Konten Tragis
Tidak hanya meluncurka Pusat Panduan Pemilu 2024, TikTok Indonesia juga meluncurkan Pusat Keamanan baru yang dapat diakses melalui situs web atau di aplikasi TikTok, tepatnya di bagian Pengaturan Privasi.
Di Pusat Keamanan ini, TikTok menjelaskan tentang peristiwa tragis dan bagaimana cara menangani saat seseorang terdampak konten-konten yang mengandung peristiwa tragis tersebut.
“TikTok tidak hanya sebagai perantara, tetapi juga menyediakan akses kepada orang yang terdampak kepada siapa mereka bisa meminta bantuan,” ungkap Anbar.
Di Indonesia, sebagai bentuk lokalisasi dari fitur keamanan, TikTok bekerja sama dengan Wahid Foundation.
Kolaborasi bersama ini dilakukan karena Wahid Foundation telah menyediakan hotline agar orang-orang yang memiliki kekhawatiran dan menemukan konten peristiwa tragis yang dianggap melanggar, bisa melaporkan hal tersebut.
Advertisement