YouTube Terasa Lemot di Browser Pengguna yang Pakai Ad Blocker, Begini Solusinya

Pengguna YouTube yang mengakses via browser dengan ad blocker mungkin merasakan streaming YouTube lemot belakangan ini, lalu apa solusinya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Jan 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2024, 10:30 WIB
YouTube
Ilustrasi YouTube (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

 

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna browser yang pakai Ad Blocker, apakah kalian merasa streaming video di YouTube terasa lemot? Kalau iya, kalian tidak sendirian dan ini bukan masalah koneksi internet yang jelek.

Pasalnya laporan sejumlah media di luar negeri juga mengungkapkan masalah ini. Mengutip 9to5Google, Senin (15/1/2024), rupanya YouTube mulai memperlambat situsnya setiap kali pengguna memakai pemblokir iklan.

Gelombang pelambatan YouTube bagi pengguna browser yang mengaplikasikan ad blocker terjadi tanggal 14 Januari hingga kini.

Menurut situs berita teknologi tersebut, satu-satunya solusi agar streaming YouTube tak lagi lemot adalah dengan menonaktifkan ad blocker atau melakukan upgrade ke versi Premium.

Bagi pengguna, untuk menghindari seringnya iklan muncul di YouTube, mereka menggunakan ad blocker selama bertahun-tahun.

Menurut YouTube, metode menghindari iklan dengan ad blocker ini termasuk dalam pelanggaran terhadap syarat layanan. Tentu saja. Hal ini mengingat iklan di yang muncul sebelum video diputar adalah sumber pemasukan yang besar bagi YouTube.

Untuk itu, cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari iklan tanpa menggunakan layanan ad blocker pihak ketiga adalah dengan membayar YouTube Premium.

Dua Metode YouTube Biar Pengguna Tak Pakai Ad Blocker

Ilustrasi YouTube, Aplikasi YouTube
Ilustrasi YouTube, Aplikasi YouTube. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sejak itu, YouTube menentang penggunakan ad blocker dengan beberapa cara. Pertama, dengan pesan pop-up berbunyi "Ad blocker melanggar Syarat Layanan YouTube."

Pesan ini kemudian menyarankan pengguna untuk mematikan ad blocker. Pengguna pun tidak diizinkan untuk melanjutkan menonton tanpa mematikan ad blocker.

Metode kedua yang mereka lakukan adalah dengan memperlambat seluruh situs ketika ad blocker digunakan. Mereka menyebut cara ini sebagai "penonton suboptimal."

 

Keluhan Pengguna

YouTube
Ilustrasi YouTube (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Sebuah unggahan di Reddit mengungkap, beberapa pengguna merasakan streaming YouTube mendadak jadi lambat dan tidak responsif. Ketika mereka mulai menonaktifkan ad blocker, streaming video kembali berfungsi normal.

Tekno Liputan6.com mencoba cara menonaktifkan ad blocker dan memang benar, YouTube terlihat berjalan lebih cepat. Sementara, ketika ad blocker dinyalakan, video buffering dengan sangat lambat, preview enggan memuat dengan benar dan masuk ke mode teater atau layar penuh tak bisa dilakukan tanpa refresh.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh timeout yang diatur secara artifisial dalam kode YouTube. Metode ini bertindak sebagai koneksi internet lambat. Meski tindakan oleh YouTube ini bukan yang terbaru, lebih banyak pengguna mulai melihat YouTube memakai taktik ini.

 

YouTube Larang Konten AI yang Simulasikan Kematian Anak dalam Kasus Kriminal

YouTube memperbarui kebijakan mereka terkait pelecehan dan perundungan siber di platformnya.

Dalam kebijakan terbaru YouTube yang juga dimuat di laman Support Google, mereka membatasi konten yang mensimulasikan secara realistis kematian anak di bawah umur, atau korban peristiwa mematikan, atau kekerasan yang menggambarkan kematian mereka.

 "Mulai 16 Januari, kami akan mulai menghapus konten yang secara realistis mensimulasikan mayat anak di bawah umur atau korban peristiwa bencana besar yang mematikan atau terdokumentasi dengan baik yang mendeskripsikan kematian atau kekerasan yang dialami," tulis YouTube.

Mengutip Tech Crunch, Kamis (11/1/2024), perubahan ini diterapkan usai beberapa konten bertema kriminal, menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), untuk menciptakan gambaran anak-anak yang meninggal atau hilang.

Dalam konten-konten tersebut, beberapa orang memakai AI untuk mengisi suara gambar anak-anak korban tersebut, untuk mendeskripsikan kematian mereka.

The Washington Post melaporkan, dalam beberapa bulan terakhir, pembuat konten memang memakai AI untuk menceritakan berbagai kasus kriminal, termasuk penculikan dan meninggalnya James Bulger, seorang anak usia dua tahun di Inggris.

Ada juga narasi AI serupa tentang Madeleine McCann, anak Inggris berusia tiga tahun yang menghilang dari sebuah resor. Lalu ada Gabriel Fernández, anak laki-laki delapan tahun yang disiksa dan dibunuh oleh ibu dan pacarnya di California.

YouTube pun bakal menghapus konten AI semacam itu apabila ditemukan melanggar kebijakan baru mereka.

Infografis Tekno Google Twitter
Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya