Fitur Baru Android 15, Hapus Wajah dan Sidik Jari yang Terdaftar saat Tak Bisa Dipakai

Android 15 akan punya fitur baru yang akan menghapus data biometrik sidik jari dan pengenalan wajah ketika sistem gagal mengidentifikasi input biometrik.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 20 Jun 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 07:30 WIB
Spesifikasi Google Pixel 7 dan 7 Pro
Bocoran spesifikasi Google Pixel 7 dan Pixel 7 Pro. (Doc: Gizchina)

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja merilis fitur baru yang akan meningkatkan keamanan Android 15. Fitur tersebut akan mungkinkan sistem menghapus data biometrik wajah dan sidik jari yang tersimpan di perangkat, jika tidak bisa dikenali sistem saat ingin membuka kunci.

Sekadar informasi, hampir seluruh perangkat Android telah memiliki sistem keamanan biometrik, baik itu menggunakan sidik jari, maupun pengenalan wajah. Kendati demikian, akurasi sensor biometrik bervariasi disebabkan karena beberapa hal. Misalnya, teknologi sensor, penyetelan spesifik, bahkan kondisi lingkungan pengguna.

Fitur terbaru yang akan hadir di Android 15 ini nantinya akan membantu pengguna mendaftarkan ulang keamanan biometrik yang bermasalah.

Mengutip laporan Android Authority, Kamis (20/6/2024), telah ditemukan kode baru dalam kerangka OS yang menunjukkan bahwa Android akan secara otomatis mendeteksi ketika model wajah atau sidik jari pengguna tidak berfungsi dengan baik.

Saat sistem mendeteksi adanya ketidaksesuaian input biometrik, sistem akan menghapus data biometrik yang tersimpan dan meminta pengguna untuk mendaftarkannya kembali.

Android 15 juga akan menampilkan pemberitahuan yang mengatakan bahwa model wajah atau sidik jari tidak berfungsi dengan baik dan telah dihapus sistem.

Sebagai informasi, sistem Android hanya mengizinkan pengguna mendaftarkan satu wajah, notifikasi yang ditampilkan untuk mendaftarkan ulang wajah akan sedikit berbeda dengan notifikasi yang ditampilkan untuk mendaftarkan ulang sidik jari, pun demikian tidak ada perbedaan fungsional.

Google Siapkan Fitur Anti-Pencurian HP Android

Mengenali salah satu landmark Singapura dengan Circle To Search
Mengenali salah satu landmark Singapura, Fort Canning Tree Tunnel, yang jadi tujuan turis mancanegara dengan Circle To Search with Google milik Samsung Galaxy S24 Ultra. (Liputan6c.com/ Agustin Setyo Wardani)

Sementara itu, Google mengumumkan akan merilis fitur anti-pencurian yang ditujukan untuk HP Android. Fitur ini diketahui akan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengindentifikasi pencurian dan mengunci layer perangkat secara otomatis.

Mengutip informasi dari Reuters, Selasa (18/6/2024), Google akan menguji coba fitur ini di Brasil. Negara itu dipilih karena Brasil disebut tengah mengalami peningkatan kasus pencurian ponsel.

Adapun fitur ini hadir untuk melindungi data pengguna HP Android yang kehilangan perangkatnya. Jadi, pencuri atau pihak tidak bertanggung jawab yang mengambil perangkat itu tidak bisa mengakses informasi pribadi maupun data lainnya.

Dalam masa uji coba ini, Google menggunakan tiga jenis metode untuk mencegah pencurian data korban pencurian HP Android.

Salah satunya Google memakai AI untuk mendeteksi pola gerakan yang umum terjadi saat pencurian, kemudian perangkat akan langsung mengunci layar.

Metode lain yang juga diuji coba adalah pengguna perangkat Android bisa mengunci layar perangkat dari jarak jauh dengan memasukkan nomor telepon, serta menyelesaikan tantangan keamanan menggunakan perangkat lain.

Terakhir, cara yang digunakan adalah mengunci layar perangkat jika tidak terhubung ke internet dalam waktu yang lama.

Fitur anti pencurian ini dijadwalkan tersedia untuk pengguna HP Android 10 atau lebih tinggi mulai Juli. Setelah Brasil, Google disebut berencana merilis fitur ini secara bertahap ke pengguna di negara lain sepanjang 2024.

Deretan Ponsel Android Ini Tidak Akan Bisa Menggunakan Aplikasi WhatsApp

Aplikasi WhatsApp Diblokir Selama 3 Hari, Apa Pasal?
Di Brasil, aplikasi chat WhatsApp diblokir selama 72 jam! Kenapa, ya?

Di sisi lain, Pengguna HP Android yang sering menggunakan WhatsApp sehari-hari disarankan untuk memeriksa sistem operasi (Operating System/OS) yang digunakan di perangkat masing-masing.

Mulai tanggal 24 Oktober 2024, aplikasi WhatsApp dari Meta akan membatasi dukungannya hanya pada versi OS tertentu untuk smartphone Android.

WhatsApp secara rutin meninjau perangkat dan perangkat lunak yang paling sedikit digunakan dan yang paling lama digunakan setiap tahunnya untuk menentukan dukungan yang akan dihentikan. WhatsApp menjelaskan hal ini di laman FAQ mereka.

"Kami secara berkala meninjau sistem operasi yang akan kami dukung dan melakukan pembaruan karena perangkat dan perangkat lunak terus berkembang." tulis WhatsApp.

Untuk tetap bisa menggunakan WhatsApp, penting bagi pengguna smartphone Android untuk memeriksa versi OS yang digunakan di perangkat masing-masing.

OS Berapa yang Bisa Menggunakan WhatsApp?

Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (Image by iGlobalWeb from Pixabay)

Pengguna minimal harus memiliki smartphone dengan OS Android 5.0 (Lollipop) atau versi terbaru untuk bisa bercakap-cakap dengan teman dan keluarganya melalui WhatsApp. Sebelum kebijakan baru ini diberlakukan, yaitu sebelum 24 Oktober 2023, aplikasi WhatsApp masih bisa berjalan di ponsel dengan OS Android 4.1-4.4.

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya