Liputan6.com, Jakarta - X atau dulunya bernama Twitter kedapatan sedang melakukan uji coba perubahan besar di platform media sosial tersebut.
Kabarnya, X/Twitter saat ini sedang menguji penghapusan tombol like, comment, dan repost beserta informasi jumlah dari balasan postingan.
Baca Juga
Tidak hanya itu, perusahaan media sosial kini dimiliki oleh Elon Musk tersebut juga akan menghapus jumlah views dari balasan postingan.
Advertisement
Meskipun perubahan ini belum dirilis, hal tersebut sudah ditemukan dalam kode aplikasi X terbaru untuk iOS v10.53 oleh pengguna dengan akun @aaronp613.
Perlu dicatat, fitur baru dan perubahan di platform ini terkadang tidak selalu dirilis secara resmi atau tidak diluncurkan sama sekali oleh perusahaan.
Meski begitu, penemuan ini menunjukkan Twitter secara serius mempertimbangkan langkah tersebut dan resmi menguji penghapusan tombol dan penghitungan ini.
Penghapusan fitur ini hanya akan memengaruhi tampilan reply saat melihat postingan asli. Jika pengguna mengklik balasan, halaman postingan untuk balasan tersebut akan menampilkan tombol dan tampilan suka, komentar, dan repost.
Sementara itu, perusahaan juga disebutkan sedang bersiap merelokasi karyawan di kantor pusat X tersebut dalam waktu dekat ini. Mengutip The Guardian, Selasa (6/8/2024), karyawan X di San Francisco bakal pindah ke kantor baru di Palo Alto dan San Jose.
Informasi ini diungkap oleh CEO Linda Yaccarino lewat memo internal perusahaan media sosial tersebut.
"Ini keputusan penting berdampak pada banyak dari Anda, namun ini adalah keputusan tepat bagi perusahaan dalam jangka panjang," tulis Linda di memo itu.
X Tutup Kantor Pusat di San Francisco
Pada Juli tahun ini, Elon Musk sempat mengatakan ingin merelokasi kantor pusat X dan SpaceX dari California ke Texas.
Kala itu, bos Tesla tersebut mengatakan alasan relokasi kantor sebagai bentuk terhadap undang-undang California yang melarang guru secara paksa mengungkap identitas gender siswanya.
Kabar relokasi X ini terbilang sangat besar, mengingat kantor media sosial tersebut sudah berlokasi di San Francisco sejak berdiri pada 2006.
Sejak Twitter dibeli Elon Musk pada 2022, banyak hal terjadi terhadap kantor pusat medsos yang dulunya identik dengan ikon burung berwarna biru.
Selang Elon Musk mengambil alih perusahaan, dilaporkan X sering kali telat membayar sewa dan berusaha mengubah ruang kantor kosong menjadi tempat tinggal sementara bagi karyawan bepergian.
Setahun lalu, raksasa media sosial itu juga sempat bentrok dengan pemerintah kota terkait tanda "X" berukuran raksasa terletak di atas gedung.
Banyak penghuni gedung di sekitar kantor X mengeluhkan lampu di plang raksasa "X" tersebut terlalu terang, dan diminta untuk mencopotnya dari atap.
Advertisement
Elon Musk Kembali Gugat OpenAI dan Sam Altman, Ada Apa?
Perang dingin dalam dunia kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Elon Musk, bos media sosial X kembali melayangkan tuntutan ke OpenAI.
Tak hanya itu, Elon Musk juga menuntut sang pendiri perusahaan OpenAI, yakni Sam Altman dan Greg Brockman.
Dalam tuntutan terbarunya ini, bos Tesla dan SpaceX tersebut menuduh perusahaan pembuat ChatGPT itu telah melanggar misi pendiri perusahaan.
Dikutip dari The Verge, Selasa (6/8/2024), Elon Musk menganggap OpenAI telah melanggar misi untuk mengembangkan teknoogi AI bermanfaat bagi umat manusia.
Adapun CEO SpaceX tersebut mendaftarkan gugatan baru itu di pengadilan federal di California Utara pada Senin, 5 Agustus 2024, waktu setempat.
Elon Musk Merasa Dikelabui
ebih lanjut, Elon Musk mengatakan, Sam Altman dan Greg Brockman telah memanipulasi dirinya untuk ikut mendirikan usaha nirlaba palsu mereka.
"Keduanya berjanji OpenAI akan lebih aman dan transparan daripada ketimbang berorientasi pada keuntungan," tulis tututan pengadilan Elon Musk.
Dalam tuntutan tersebut Elon Musk mengklaim, jaminan kedua bos OpenAI tentang struktur nirlaba berusahaan adalah penipuan jangka panjang Sam Altman.
Sebelumnya, bos X tersebut juga sempat melontarkan tuntutan serupa. Akan tetapi, Elon menarik tuduhan tersebut pada Juni tanpa penjelasan.
Kala itu, Elon Musk juga menyebut OpenAI melanggar perjanjian pendirian antara dirinya dan salah satu pendiri perusahaan lain untuk menjaga teknologi AI buatan mereka tetap open source.
Advertisement