AZEC Targetkan Nol Emisi Karbon untuk Dorong Transisi Energi Bersih di ASEAN

Sampai saat ini, bahan bakar fosil masih mendominasi bauran energi di ASEAN. Oleh karena itu, transformasi menuju energi terbarukan menjadi kunci.

oleh Iskandar diperbarui 02 Sep 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 13:00 WIB
AZEC Advocacy Group Round Table Meeting 2024 yang Dihadiri Oleh Delegasi Terhormat Dari 11 Negara. Credit: AZEC
AZEC Advocacy Group Round Table Meeting 2024 dihadiri oleh delegasi terhormat dari 11 negara. Credit: AZEC

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya global mengatasi perubahan iklim, Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan komitmennya untuk mencapai netralitas karbon.

Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, menekankan pentingnya peran AZEC dalam merumuskan kebijakan yang mendorong negara-negara Asia dan ASEAN menuju nol emisi karbon.

“AZEC harus menjadi pusat dari upaya dekarbonisasi dunia,” tegasnya dalam pertemuan Advocacy Group Round Table AZEC di Jakarta, belum lama ini.

Peningkatan permintaan energi di ASEAN seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi menjadi tantangan tersendiri.

Namun, Watanabe optimistis bahwa transisi menuju energi bersih dapat dilakukan tanpa menghambat pertumbuhan.

“ASEAN harus memastikan pasokan energi yang cukup sambil terus mendorong dekarbonisasi,” ucapnya menambahkan, dikutip Senin (2/9/2024).

Sampai saat ini, bahan bakar fosil masih mendominasi bauran energi di ASEAN. Oleh karena itu, transformasi menuju energi terbarukan menjadi kunci.

“Terdapat berbagai opsi untuk dekarbonisasi, namun kita perlu berkoordinasi dengan pasar untuk menarik investasi di sektor energi bersih,” Watanabe memungkaskan.

 

Agenda Nol Emisi Karbon Indonesia

Arsyad Rasyid dari ASEAN-BAC Indonesia juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap agenda nol emisi karbon.

“Perubahan iklim adalah peluang bagi pertumbuhan ekonomi di sektor energi bersih,” ujarnya.

Ekonom Energi Senior, Dr Han Phoumin, mengungkapkan bahwa bahan bakar fosil masih mendominasi bauran energi di ASEAN.

Namun, ia optimistis bahwa investasi dalam infrastruktur energi berkelanjutan dan teknologi bersih dapat membawa ASEAN menuju masa depan yang lebih hijau.

 

Skenario Dekarbonisasi ASEAN

ERIA telah melakukan simulasi penerapan teknologi energi optimal untuk mencapai netralitas karbon pada 2060 di kawasan ASEAN.

Simulasi ini melibatkan berbagai negara ASEAN, termasuk Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

“Dalam jangka pendek, pembangkit listrik berbahan bakar gas yang efisien dapat mengurangi emisi CO2. Namun, dalam jangka panjang, teknologi CCUS dan penggunaan hidrogen akan memainkan peran penting,” kata Dr Phoumin.

 

INFOGRAFIS JOURNAL_ Berbagai Polusi Berdampak pada Perubahan Iklim

INFOGRAFIS JOURNAL_ Berbagai Polusi Berdampak pada Perubahan Iklim
INFOGRAFIS JOURNAL_ Berbagai Polusi Berdampak pada Perubahan Iklim (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya