Liputan6.com, Jakarta - TikTok tidak hanya jadi platform seru buat berekspresi, tapi juga peduli dengan keamanan penggunanya, terutama remaja.
Salah satu cara TikTok menjaga keamanan digital adalah lewat Fitur Keterlibatan Keluarga. Lewat fitur ini, orang tua bisa ikut mengontrol aktivitas anak di TikTok, mulai dari screen time sampai privasi.
Baca Juga
Sebelum kamu menyimak langkah-langkah untuk menggunakan fitur ini. Ada beberapa hal yang harus kamu tahu:
Advertisement
- Pengguna TikTok yang berusia 14-15 tahun, memiliki screen time hanya sampai pukul 9 malam, dan akun dengan usia pengguna ini akan otomatis privat dan tidak bisa dibuat publik karena keamanan yang djaga ketat.
- Pengguna TikTok yang berusia 16-17 tahun, memiliki screen time sampai pukul 10 malam, dan akun dengan usia pengguna ini akan bisa memilih untuk privat akun atau tidak.
- Pengguna TikTok akan dianggap sudah dewasa dan pengaturan TikTok-nya tidak diperketat adalah pengguna dengan usia 18 tahun ke atas.
Apa Itu Fitur Keterlibatan Keluarga?
Fitur ini memungkinkan orang tua atau wali menautkan akun mereka dengan akun anak. Dengan begitu, orang tua bisa ikut mengatur dan memantau pengguna TikTok agar tetap aman dan sehat.
Cara Menggunakan Fitur Keterlibatan Keluarga
Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menautkan akun dan mengatur kontrol yang diumumkan lewat acara Teen Safety Education School Roadshow.
1. Update TikTok ke Versi Terbaru
Agar semua fitur berfungsi maksimal, pastikan kamu dan anak sudah pakai aplikasi TikTok versi terbaru.
2. Buka Menu Family Pairing
- Masuk ke Profil di TikTok.
- Ketuk tiga garis di pojok kanan atas dan pilih Settings and Privacy
- Gulir ke bawah dan temukan opsi Family Pairing.
3. Tautkan Akun Orang Tua dan Anak
- Pilih siapa yang akan jadi Parent (Orang Tua), dan siapa yang jadi Teen (Remaja)
- TikTok akan memberikan kode QR di ponsel orang tua.
- Arahkan kamera ponsel anak ke kode QR tersebut untuk menautkan kedua akun.
4. Atur Kontrol dan Batasan
Setelah akun terhubung, kamu bisa langsung mengatur berbagi pengaturan:
- Screen Time Management: Batasi waktu pemakaiann TikTok harian.
- Restricted Mode: Batasi konten sensitif atau kurang cocok buat remaja.
- Direct Messages: Pilih siapa yang boleh mengirim pesan ke anak atau bahkan matikan fitur DM.
5. Pantau dan Ubah Pengaturan Kapan Saja
Pengaturan ini fleksibel dan bisa diubah kapan saja lewat menu Family Pairing. Orang tua juga bisa menyesuaikan aturan sesuai kebutuhan anak.
Dengan fitur Keterlibatan Keluarga, pengguna aplikasi TikTok tidak hanya jadi tempat seru buat berkreasi, tapi juga aman dan nyaman bagi remaja.
TikTok Gandeng Kominfo Lawan Hoaks di Pilkada 2024
Sebelumnya, TikTok juga berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo untuk mencegah terjadinya misinformasi dengan beberapa program sebelum Pilkada 2024 berlangsung.
Melalui program TikTok Goes to Campus, platfrom TikTok berupaya mengajak generasi muda berperan aktif dalam melawan misinformasi serta menjaga ekosistem media sosial yang sehat.
“Seiring semakin dekatnya pemilu 2024, penyebaran hoaks diprediksi akan semakin masif. Hal ini bisa merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi,"” ujar Hokky Situngkir Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Mewujudkan Ruang Aman di Aplikasi TikTok
Untuk itu, TikTok menekankan pentingnya keamanan dan kenyamanan dalam menciptakan karya kreatif. Platform video pendek itu pun merilis panduan singkat komunitas serta kode etik yang berlaku bagi seluruh pengguna.
Selain itu, TikTok menyediakan fitur Tombol Pelaporan khusus untuk konten yang berpotensi mengandung misinformasi terkait Pilkada 2024, demi mencegah penyebaran inromasi palsu yang bisa mengganggu proses demokrasi.
Tiktok juga mendirikan Pusat Panduan Pemilu yang berfungsi sebagai sumber terpercaya seputar Pilkada.
Fitur ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam menyaring berita palsu dan memastikan informasi yang mereka konsumsi berasal dari sumber yang valid.
Edukasi dan Kolaborasi Melalui Program TikTok Goes to Campus
Salah satu inisiatif unggulan TikTok adalah lokarya #SalingJaga dan program TikTok Goes to Campus.
Dalam program ini, platform video pendek itu melibatkan lebih dari 500 mahasiswa dari berbagai kampus untuk mendapatkan edukasi khusus tentang cara mengenali dan melaporkan hoaks.
Mahasiswa ini kemudian ditugaskan untuk menyebarkan edukasi kepada teman-teman mereka tentang bahaya misinformasi.
Advertisement
Meta, Snap, dan TikTok Kerja Sama Buat Basmi Konten Bunuh Diri
Beberapa waktu lalu, tiga raksasa media sosial yang kini punya banyak pengguna, yakni Meta, Snap, dan TikTok mendirikan sebuah program bernama Thrive.
Program ini merupakan upaya ketiga media sosial untuk menghentikan beredarnya konten grafis (mengandung kekerasan) yang seolah mengajak orang untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.
Sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (13/9/2024), Thrive memungkinkan Meta, TikTok, dan Snap untuk berbagi "sinyal", guna saling memperingatkan tentang konten yang melanggar di platform mereka.
Thrive merupakan program yang dikembangkan bersama Mental Health Coalition, sebuah organisasi amal yang menyatakan, mereka berupaya menghilangkan stigma tentang masalah kesehatan mental.
Meta menyebut, mereka menyediakan infrastruktur teknis di balik Thrive, yang memungkinkan sinyal dibagikan dengan aman.
Meta memakai teknologi berbagi sinyal lintas platform yang sama dengan yang dipakai di Lantern, sebuah program untuk membantu memerangi pelecehan anak di dunia maya.