Liputan6.com, Jakarta - Ancaman siber dalam bentuk malware atau software jahat yang digunakan oleh hacker kini semakin maju dan canggih. Dalam sebuah pengembangan terbaru, para peneliti di Kaspersky menemukan malware SparkCat yang menyasar iOS.
Malware SparkCat ini ditemukan di aplikasi-aplikasi mencurigakan di iOS, yang mampu membaca konten screenshot di perangkat pengguna.
Advertisement
Menurut para peneliti, malware ini menggunakan Optical Character Recognition (OCR) untuk memindai screenshot, guna mendapat informasi sensitif.
Advertisement
Malware SparkCat ini menarget pemulihan dompet kripto, yang memungkinkan penyerang mencuri Bitcoin dan aset digital lainnya.
Mengutip Gizchina, Kamis (6/2/2025), ada beberapa aplikasi jahat yang terjangkiti malware SparkCat. Mulai dari ComeCome, WeTink, hingga AnyGPT.
Ketiga aplikasi ini mengandung sebuah modul jahat yang memanfaatkan plug-in OCR ML Kit milik Google untuk menganalisis gambar.
Jika tangkapan layar yang terkait dengan dompet kripto terdeteksi, malware tersebut mengirim data ke server yang dikendalikan penyerang.
SparkCat pun disebut sudah aktif sejak Maret 2024 dan kini meluas ke serangan berbasis Android dan PC, seperti yang ditemukan pada iOS dan iPhone di tahun 2023.
Cara Kerja
Setelah aplikasi-aplikasi yang terjangkiti malware ini terpasang, aplikasi akan meminta akses ke foto atau galeri.
Jika diizinkan, aplikasi kemudian memindai gambar untuk mencari teks dan pada akhirnya bisa membahayakan pengguna.
Beberapa aplikasi yang dijangkiti malware SparkCat ini masih ada di App Store. Adapun targetnya terutama adalah pengguna di Eropa dan Asia.
Meski aplikasi yang dijangkiti malware ini fokus mencuri detail kripto, aplikasi ini juga bisa mengambil data lainnya, termasuk kata sandi.
Â
Advertisement
Lolos dari Deteksi Apple
Dalam pemeriksaan ketat Apple, aplikasi yang dijangkiti malware SparkCat masih berhasil lolos.
Kaspersky pun menyebut, aplikasi tersebut tampak normal karena permintaan izinnya sesuai dengan fungsi kerjanya. Oleh karena malware tersebut lebih sulit dikenali.
Hal ini tentu jadi kekhawatiran tersendiri karena ada banyak pengguna iPhone yang menganggap perangkat mereka aman dari ancaman virus dan malware.
Oleh karenanya, Kaspersky menyarankan, pengguna tak menyimpan screenshot penting di galeri foto.