Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengumumkan langkah besar dalam transformasi digital dengan dialokasikannya pita frekuensi lower band 6 GHz untuk Wi-Fi.
Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam memperluas akses internet berkecepatan tinggi, mendukung inovasi, dan meningkatkan daya saing teknologi nasional.
Advertisement
Baca Juga
Dengan ini, teknologi WI-Fi 6E dan Wi-Fi 7 dapat diadopsi lebih cepat, menghadirkan jaringan yang lebih cepat dan mini latensi.
Advertisement
Dampak Alokasi Spektrum 6 Ghz
“Langkah ini merupakan bagian dari visi Indonesia dalam memperluas konektivitas serta meningkatkan daya saing teknologi secara global,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam acara bertajuk 'Indonesia Technological Alliance Sambut Kehadiran Alokasi Spektrum 6 GHz untuk Wi-Fi' di Jakarta (7/2/2025).
Pembukaan spektrum 6 GHz ini memberikan akses lebih luas terhadap jaringan internet berkecepatan tinggi, yang bakal bermanfaat buat berbagai sektor, termasuk bisnis, pendidikan, layanan publik, dan masyarakat umum.
Penggunaan spektrum 6 GHz juga diharapkan bisa mendorong inovasi dalam berbagai indsutri yang semakin mengandalkan teknologi berbasis internet.
Peran ITA dalam Implementasi WI-Fi 6 GHz
Indonesia Technological Alliance (ITA) memiiki peran dalam mendukung kebjakan ini dan memastikan implementasi spektrum 6 GHz berjalan optimal.
ITA bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendorong pemanfaatan teknologi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 dengan beberapa langkah strategis.
Memastikan distribusi yang adil terhadap akses Wi-Fi 6E di seluruh Indonesia, serta mengajak industri berkolaborasi dalam mengembangkan berbagai solusi berbasis Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7.
Masa Depan Konektivitas Digital
Kebijakan ini menjadi tonggak dalam reformasi regulasi digital Indonesia. ITA terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan bahwa pemanfaatan spektrum 6 GHz benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan industri,
"Untuk komunitas teknologi, pemimpin bisnis, dan investor global, Indonesia terbuka untuk berkolaborasi," ujar Meutya Hafid.
Perbedaan Wi-Fi 6E dengan Generasi Sebelumnya
Wi-Fi 6E membuka era baru dengan kecepatan mencapai gigabit per detik, yang jauh lebih cepat dibandingan Wi-Fi sebelumnya.
Teknologi ini memungkinkan koneksi lebih lancar, minim gangguan, dan mendukung banyak perangkat dalam satu jaringan tanpa mengurangi performa.
"Indonesia kini memasuki era gigabit per detik dengan kehadiran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Perangkat modern seperti laptop, tablet, dan gadget terbaru sudah mendukung teknologi ini, sehingga ke depannya transisi ke jaringan lebih cepat akan semakin mudah," ujar Dirjen SDPPI, Ismail.
Dengan semakin luasnya akses terhadap konektivitas berkecepatan tinggi, ITA mengajak pelaku industri, akademisi, dan inovator teknologi untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju dan inklusif.
Transformasi digital Indonesia kini semakin dekat, dengan jaringan yang lebih cepat, efisien, dan merata untuk semua.
Advertisement
Komdigi Siapkan Internet Murah Fixed Broadband Rp 100 Ribuan untuk 100Mbps
D sisi lain, pemerintah saat ini tengah berencana melelang frekuensi 1,4GHz. Rencananya, frekuensi tersebut akan dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan internet rumah yang cepat, tapi dengan harga lebih terjangkau.
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) menargetkan frekuensi tersebut bisa menghadirkan internet dengan kecepatan hingga 100Mbps. Pita frekuensi 1,4GHz akan digunakan untuk layanan telekomunikasi BWA (Broadband Wireless Access).
Dijelaskan, layanan BWA ini diberikan untuk penyelenggaran jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi IMT (International Mobile Telecommunications)
Pemerintah saat ini tengah berencana melelang frekuensi 1,4GHz. Rencananya, frekuensi tersebut akan dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan internet rumah yang cepat, tapi dengan harga lebih terjangkau.
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) menargetkan frekuensi tersebut bisa menghadirkan internet dengan kecepatan hingga 100Mbps. Pita frekuensi 1,4GHz akan digunakan untuk layanan telekomunikasi BWA (Broadband Wireless Access).
Dijelaskan, layanan BWA ini diberikan untuk penyelenggaran jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi IMT (International Mobile Telecommunications)
Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Advertisement