6 Nama Produk Paling Buruk di Dunia Teknologi

Aspek kunci dari menjual sebuah produk tak bisa lepas dari nama produk yang dikenakan. Berikut nama produk teknologi yang dianggap buruk kar

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 03 Jun 2013, 19:41 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2013, 19:41 WIB
qwikster-130603b.jpg
Siapa bilang memilih nama itu gampang? Termasuk bagi perusahaan teknologi yang ingin menamai produk-produk baru mereka. Sebab, nama memegang peranan penting ketika dilempar ke pasaran. Aspek kunci dari menjual sebuah produk baru tak bisa lepas dari nama yang dikenakan produk tersebut.

Dari begitu banyak produk teknologi yang dirilis perusahaan, berikut beberapa nama produk teknologi yang dianggap buruk karena namanya susah dieja atau dianggap membingungkan yang dirangkum Liputan6.com dari beberapa sumber.

1. Ping
iTunes Ping, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ping, adalah layanan jejaring sosial berbasis software dan berorientasi musik yang dikembangkan dan dioperasikan oleh Apple. Layanan ini diluncurkan pada September 2010, yang memungkinkan penggunanya mem-follow artis dan melihat postingan teman dan artis. Ping bisa diakses via iTunes untuk iPhone dan iPod Touch.

Namun nama Ping menuai kritik dari Karsten Manufacturing, perusahaan induk PING selaku produsen peralatan golf. Karsten Manufacturing pun menandatangani perjanjian dengan Apple di mana Apple hanya boleh menggunakan merek dagang "Ping" untuk aplikasi iTunes saja. Nama Ping juga dianggap membingungkan karena bersinggungan dengan istilah "ping" pada chattingan dan juga komputasi.

2. Asus PadFone / FonePad
Asus merilis beberapa produk hybrid yang dianggap 'aneh' yaitu FonePad atau PadFone. Sebab pemberian nama produknya dianggap membingungkan, terkesan cuma dibolak-balik saja dan cenderung bisa salah membedakan yang mana smartphone dan yang mana tablet.

FonePad adalah tablet berukuran layar 7-inci yang juga dapat berfungsi sebagai telepon. Sementara itu, PadFone adalah smartphone LTE berukuran layar 5-inci yang juga dapat berfungsi sebagai tablet 10,1 inci jika dimasukkan ke dalam docking station.

3. Eee PC
Asus Eee PC adalah salah satu jajaran komputer netbook dari Asustek Computer, yang merupakan bagian dari keluarga produk Asus Eee. Menurut Asus nama Eee berasal dari tiga 'E', yang merupakan singkatan dari slogan iklan perangkat tersebut: "Easy to learn, Easy to work, Easy to play". Tiga huruf e yang diletakkan dalam satu baris nama dianggap tak menarik.

Pada Januari 2013, Asus akhirnya menghentikan produksi seri Eee PC mereka karena penjualannya semakin menurun karena menjamurnya tablet dan Ultrabook.

4. Nintendo Wii
Konsol ini dulunya dikenal dengan nama kode "Revolution". Lalu Nintendo menggantinya menjadi Wii. Dua huruf i pada Wii mengindikasikan dua orang yang berdiri sebelahan, yang menunjukkan pemain berkumpul bersama dan mewakili kontroller Wii yang unik.

Salah satu alasan mengapa perusahaan memakai nama ini adalah karena Wii sekilas terdengar seperti we (kita), yang menunjukkan bahwa konsol itu adalah untuk semua orang. Selain itu menurut Nintendo, Wii mudah diingat oleh orang-orang di seluruh dunia, tidak peduli bahasa yang dipakai dan tidak membingungkan.

Meski Nintendo telah menjelaskan alasannya, beberapa pengembang video game dan media bereaksi negatif terhadap perubahan nama itu. Mereka lebih memilih "Revolution" daripada "Wii".

5. Qwikster
Rencana mendadak Netflix -- penyedia jasa Internet streaming media secara on-demand -- untuk membagi perusahaan menjadi dua dan mengubah nama layanan pengiriman DVD-nya menjadi Qwikster ternyata tidak berdampak baik. Perusahaan lalu cepat-cepat mengubah nama itu dan memakai nama Humpty Dumpty kembali. Lagi pula, agak sedikit sulit untuk mengeja nama itu.

6. Pentax *ist series

Ada istilah yang mengatakan bahwa sebuah gambar bernilai seribu kata, sebuah gambar bisa mengatakan banyak hal. Namun jika menggunakan kata-kata seperti yang digunakan Pentax untuk nama kamera digital SLR mereka terlihat 'sia-sia'. Perusahaan memasukkan tanda bintang pada nama produknya, yaitu *ist series. Ini membuat produk tersebut menjadi sulit diucapkan bukan?



(dew/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya