10 istilah dalam proses rooting Android yang wajib diketahui:
ROM (Read-only Memory) pada dasarnya adalah istilah untuk media penyimpanan data pada komputer. Sedangkan pengertian ROM dalam proses rooting Android lebih mengacu pada versi kustomisasi dari sistem operasi Android. ROM inilah yang menawarkan pengoptimalan dari Android dan memberikan akses lebih dalam perangkat, sesuatu yang tidak bisa ditawarkan ROM versi standar yang sudah tertanam pada perangkat.
Dalam ROM, Anda memiliki apa yang dikenal sebagai Builds (cabang dasar kode Android) yang menawarkan fitur tertentu dan karakteristik. Setiap pengembang menciptakan ROM dengan tujuan sendiri dan fitur yang berbeda.
Saat ini tersedia dua produk ROM yang umum digunakan dalam proses rooting Android, yaitu CyanogenMod dan MIUI. Baik CynogenMod dan MIUI memiliki banyak varian yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan.
2. Bootloader
Sebelum me-rooting perangkat Android, Anda diharuskan membuka Bootloader. Bootloader adalah baris kode program yang tersedia sebagai pondasi boot sistem operasi Android. Kode Bootloader berbeda untuk setiap vendor dan model handset Android.
Bootloader umumnya selalu ‘dikunci’ karena vendor perangkat tidak ingin Anda bermain-main dengan perangkat lunak yang mereka buat. Membuka Bootloader memungkinkan Anda untuk bermain-main dengan firmware ponsel, atau bahkan menggantinya dengan custom firmware (alias ROM).
Penting untuk dicatat bahwa dengan unlocking Bootloade0,r Anda akan menghapus semua data yang tersimpan di ponsel, sekaligus membatalkan garansi handset Anda.
3. Recovery
Recovery adalah bagian dari perangkat lunak yang berada terpisah dari sistem operasi Android sebenarnya. Custom Recovery sendiri bertujuan untuk membuat perubahan pada OS Android, seperti menghapus data pengguna, menerapkan update dan masih banyak lagi.
Recovery bawaan Android memiliki kemampuan yang terbatas, jadi jika Anda berencana untuk me-rooting ponsel Anda, pastikan Anda meng-instal Custom Recovery. Software Custom Recovery yang banyak digunakan adalah Clockwork Mod Recovery.
4. Backup / Nandroid
Nandroid adalah sebuah backup lengkap dari ponsel Anda. Proses ini bertujuan untuk mengamankan semua data, aplikasi, pengaturan, pesan SMS, dan masih banyak lagi.
5. Wipe
Setelah membuat backup, Anda tidak perlu takut untuk membuat perubahan pada ponsel Anda. Sekarang Anda dapat melkukan proses Wipe (menghapus) data tanpa khawatir. Proses Wipe akan menghapus seluruh data perangkat Anda dan menjadikannya dalam keadaan factory setting.
6. Flashing
Flashing adalah proses meng-instal beberapa jenis perangkat lunak atau kode program yang dibutuhkan melalui Custom Recovery.
7. Kernel
Tidak seperti ROM, Kernel tidak dapat mengubah tampilan dan nuansa dari perangkat Anda. Akan tetapi merupakan baris kode program yang terletak di bawah sistem operasi Android. Fungsi utamanya adalah menghubungkan perangkat lunak dengan perangkat keras.
Custom Kernel memungkinkan Anda untuk mengatur performa prosesor pada kecepatan yang lebih tinggi atau rendah. Custom Kernel juga dapat membuat baterai perangkat Anda menyesuaikan besaran daya yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
8. Brick
Brick adalah keadaan di mana perangkat Anda mengalami kegagalan proses rooting. Perangkat Anda menjadi tidak responsif dan tidak dapat dipulihkan. Bricking biasanya terjadi ketika Anda tidak mengikuti instruksi rooting dengan seksama. Bricking sangat jarang terjadi bila Anda mengikuti tahap-tahap rooting dengan sempurna.
9. Superuser
Jika Anda mengikuti petunjuk dengan benar dan sukses dalam melakukan proses rooting Android, Anda akan menjadi Superuser (SU), yang artinya Anda memiliki akses total dan menyeluruh pada perangkat.
10. APK
APK adalah nama file untuk sebuah aplikasi Android yang diinstal di perangkat Anda. Semua aplikasi yang diunduh dari Google Play Store datang sebagai file berformat APK. (dhi/dew)
Lihat juga bagian I : "Mengenal Serba-serbi Rooting Perangkat Android"
Advertisement