Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada beberapa waktu belakangan ini tentunya memiliki dampak merugikan bagi sejumlah industri di Tanah Air. Namun hal ini tampaknya tak berlaku bagi para pelaku bisnis yang bermain di sektor hiburan atau hobi seperti industri game.
Pendapat tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Zhou Junjie selaku CEO Garena Indonesia, publisher game internasional yang berbasis di Singapura.
Menurutnya, keadaan ekonomi di Indonesia saat ini memang sedang dalam keadaan yang kurang baik. Melambungnya nilai dolar AS sedikit banyak pasti mempengaruhi sejumlah harga perangkat gaming yang notabene adalah produk impor. Akan tetapi permasalahan ini diyakini sama sekali tidak akan mempengaruhi minat gamer untuk terus bermain game.
"Industri game sedikit berbeda dengan industri bidang lain. Ini soal selera dan hobi. Seorang gamer selalu memiliki hasrat untuk bermain game, keadaan ekonomi tak berpengaruh banyak," ungkap Zhou saat ditemui tim tekno Liputan6.com pada ajang Indonesia Game Show 2013 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (6/9/2013).
Lebih lanjut ia menjelaskan, keragaman industri game di Indonesia sejak awal tahun 2000-an lalu juga telah diperkaya dengan hadirnya ekosistem game online. Permainan jenis ini menjadi sangat populer, dan hingga kini memiliki basis pengguna yang sangat banyak.
Game online dipercaya Zhou mampu menjadi penyelamat industri game secara global karena memberikan alternatif lain bagi para gamer. Dengan game online, gamer tidak diharuskan memiliki personal computer (PC) ataupun konsol berspesifikasi hebat untuk bermain game. Gamer hanya perlu menyambangi game center ataupun warnet (warung internet) berfasilitas game online yang kini sudah sangat jamak tersebar di banyak tempat.
"Game online sangat simpel, menyenangkan, terus menantang, serta yang terpenting adalah hemat biaya. Sangat berbeda dengan bermain game berbasis konsol yang mengharuskan gamer memiliki produk konsol tersebut," lanjut Zhou.
Garena Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu publisher game internasional yang giat mempromosikan ekosistem game online di Indonesia.
Di ajang Indonesia Game Show tahun ini mereka baru saja merilis permainan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang sangat populer di dunia, yaitu League of Legends (LoL). Permainan yang dikembangkan oleh Riot Games ini diklaim memiliki jumlah pemain yang sangat sensasional, yaitu sekitar 32 juta pengguna aktif di tiap bulannya. (dhi/gal)
Rupiah Melemah, Industri Game Online Di Indonesia Jalan Terus
"Industri game sedikit berbeda dengan industri bidang lain. Ini soal selera dan hobi."
diperbarui 07 Sep 2013, 15:15 WIBDiterbitkan 07 Sep 2013, 15:15 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fokus Pagi : Pemain Kesenian Jaranan di Banyuwangi Gigit Telinga Penonton hingga Putus
Memahami Apa Arti Konsumen: Definisi, Hak, dan Peran Penting dalam Ekonomi
Survei TRI di 100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih, Ini Menteri Terbaik Pilihan Masyarakat
Rekomendasi Film Dokumenter KPop, Ungkap Sisi Lain Member Seventeen Hingga NCT Dream
Profil Ryuji Utomo, Bek Tangguh Indonesia di Lapangan Hijau
Benarkah Jalan Kaki Dapat Menurunkan Kolesterol? Simak Jawabannya Berikut Ini
Update Penembakan WNI di Malaysia: Tes DNA Dilakukan untuk Identifikasi Korban Tewas
350 Ide Caption Postingan Instagram Keren dan Inspiratif
Benarkah Proyek Ibu Kota Nusantara Disetop? Ini Kata Otorita IKN
Unsur Utama dalam Tari: Mengenal Elemen Penting Seni Gerak
Koo Jun Yup Serahkan Warisan Barbie Hsu untuk Dikelola Ibu Mertua
VIDEO: Viral! Cekcok Pengemudi Truk Pisang dengan Polisi di Tol Keramasan