Sistem Prabayar Harian dan Mingguan Jadi Andalan TV Berbayar Baru

Meskipun baru saja masuk ke industri TV berbayar yang sudah ramai, BIGTV mengaku tak merasa gentar.

oleh Denny Mahardy diperbarui 09 Sep 2013, 19:21 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2013, 19:21 WIB
tv-berbayar-130909c.jpg

Penyedia layanan televisi berbayar semakin banyak di Indonesia. Makin banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan serupa menjadikan kompetisi di bisnis TV berbayar makin sengit.

Meskipun baru saja masuk ke industri TV berbayar yang sudah ramai, BIGTV mengaku tak merasa gentar. Perusahaan yang merupakan bagian dari Lippo Group itu hadir bukan untuk sekedar berkompetisi.

"Kompetisi kami anggap untuk membuat industri lebih baik dan kami lahir bukan untuk membunuh kompetitor," ungkap Widijastro Nugroho di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (9/9/2013).

"Kami akan merasa lebih baik ketika ada saingan, bagaimana pun kehadiran pesaing membuat industri berjalan lebih baik dan lebih sehat serta memunculkan inovasi," papar pria yang akrab dipanggil Widi itu lagi.

BIGTV sendiri bakalan menyiapkan serangkaian strategi untuk memasarkan layanan miliknya. Kota besar selain Jakarta diakui Widi akan menjadi fokus ekspansi yang dilakukan perusahaannya.

Menggarap pasar pengguna TV berbayar pemula dengan menyediakan sistem langganan prabayar akan dilakoninya. Penggunanya hanya perlu membeli decoder senilai Rp 500 ribu - Rp 700 ribuan dan memasukkan voucher tertentu untuk bisa menikmati layanan BIGTV.

"Kami akan sediakan voucher prabayar senilai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu untuk langganan harian dan mingguan. Penyediaan voucher ini bakalan jadi pendobrak di industri ini," ujarnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya