Steve Ballmer Ungkap Alasannya Mundur dari Microsoft

Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Steve Ballmer mengungkap alasan utama dibalik keputusannya meninggalkan Microsoft.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 17 Nov 2013, 15:25 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2013, 15:25 WIB
steve-ballmer-2-131117b.jpg

Setelah 13 tahun berkarya, pada Agustus lalu Steve Ballmer mengumumkan akan meninggalkan jabatannya sebagai CEO Microsoft. Dalam hitungan beberapa bulan ke depan Microsoft akan memiliki figur baru untuk membawa perubahan bagi perusahaan.

Sejumlah nama pun sudah diusulkan untuk menjadi kandidat kuat menggantikan jabatan Ballmer. Dalam sebuah sesi wawancara dengan ZDNet beberapa bulan lalu, Ballmer sempat mengungkapkan penyesalan terbesarnya dalam memimpin perusahaan.

Kini dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Ballmer mengungkap alasan utama dibalik keputusannya meninggalkan Microsoft. Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan bahwa keputusannya untuk pensiun adalah karena mendapat desakan dari anggota dewan direksi.

Sebelumnya pada bulan Januari, Ballmer sempat menguraikan rencananya untuk melawan pertumbuhan iPhone dan iPad kepada anggota dewan direksi. Namun ia mendapat sanggahan dari pimpinan Direktur John Thompson.

"Hei Bung, mari kita selesaikan ini. Kita sedang mati suri," ucap Thompson saat itu.

Respon yang diterimanya kala itu membuat Ballmer berpikir untuk memutuskan mundur. Thompson mengatakan jika dewan direksi tidak mendorong Ballmer untuk mundur, tapi hanya mendorongnya untuk lebih cepat melakukan keputusan tersebut.

Di satu sisi Ballmer menyadari tidak bisa bergerak cukup cepat untuk memenuhi keinginan dewan direksi. Meski ia telah berupaya lebih cepat dan memberlakukan reorganisasi serta membuat perusahaan lebih kolaboratif namun tim senior justru mersasa didepak oleh sosok "Steve yang baru".

"Tidak peduli seberapa cepat saya ingin berubah, selalu ada beberapa keraguan dari semua pihak seperti karyawan, direktur, investor, mitra, vendor, konsumen- untuk bisa yakin bahwa saya serius, bahkan diri saya sendiri mungkin juga begitu," kata Ballmer dalam wawancara seperti dilansir Business Insider, Minggu (17/11/2013).

Pada bulan Mei, Ballmer semakin ragu bisa mengubah perusahaan secepat yang diinginkan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk pensiun dah berharap sosok pengganti bisa memacu perusahaan bergerak lebih cepat.

"Mungkin saya lambang dari era lama dan saya harus melangkah maju ... meski saya mencitai apa yang saya lakukan, cara terbaik bagi Microsoft memasuki era baru dengan kehadiran pemimpin baru yang mampu mempercepat perubahan," ucapnya. (vin/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya