Isu Penyerangan Pascabentrok Membuat Warga Jayapura Panik

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi melarang warga melintas ke arah Padang Bulan yang merupakan lokasi bentrokan.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jun 2015, 02:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 02:30 WIB
Isu Penyerangan Pascabentrok Membuat Warga Jayapura Panik
Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi melarang warga melintas ke arah Padang Bulan Organda yang merupakan lokasi bentrokan.

Liputan6.com, Jayapura - Suasana mencekam masih terasa di pusat perbelanjaan Abepura, Jayapura, Papua. Isu penyerangan sempat membuat warga panik, sejumlah toko pun ditutup.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (9/6/2015), untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi melarang warga melintas ke arah Padang Bulan Organda yang merupakan lokasi kejadian bentrokan pada Senin 8 Juni sore. Sebagian warga memilih berputar melalui arah tanah hitam yang relatif kondusif.

Isak tangis pecah mengiringi proses pemakaman jenazah Simon Sauhoka di kompleks Perumahan Organda, Padang Bulan, Jayapura. Seakan tak percaya, Simon pergi dengan cara tragis.

Sementara jenazah Fredi Lisamahu masih disemayamkan di rumah duka, sebelum diterbangkan ke Pulau Tulehu, Ambon, untuk dimakamkan.

Sebelumnya pada Senin sore, terjadi penyerangan oleh sekelompok warga pendatang asal pegunungan kepada warga Perumahan Organda.

Dua orang tewas dan 20 rumah milik warga dirusak. Warga kompleks Perumahan Organda kemudian balas menyerang dengan membakar 9 rumah. Polisi masih mendalami pemicu kejadian bentrokan tersebut. (Dan/Ado)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya