Liputan6.com, Kupang - Dampak abu vulkanik Gunung Raung sampai juga ke Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Khawatir dampak abu vulkanik membahayakan pesawat terbang, Otoritas Bandara El Tari belum mengizinkan pesawat terbang.
Akibatnya, seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (17/7/2015), 600 calon penumpang Garuda Indonesia dan Lion Air terpaksa merayakan Idulfitri di ruang tunggu bandara, sebab rumah mereka sangat jauh dari Bandara El Tari bahkan sampai di pelosok NTT.
Mereka terpaksa tetap tinggal di bandara sampai 20 Juli mendatang, menunggu penjadwalan ulang terbang.
Baca Juga
Sementara, di tengah suka cita warga merayakan Hari Raya Idulfitri, Gunung Raung yang berada di perbatasan Banyuwangi Jember, dan Bondowoso ini pada Jumat kembali meningkat aktivitas vulkaniknya.
Skala amplitudo gempa tremor yang sempat menurun dalam beberapa hari terakhir ini, kembali naik disertai semburan material vulkanik berupa debu bercampur pasir hingga setinggi 2 kilometer.
Warga pun terpaksa menggunakan masker saat melakukan tradisi saling berkunjung ke tetangga, karena terganggu guyuran debu vulkanik Gunung Raung, seperti yang terjadi di Griya Mangli Indah, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Secara visual, material debu vulkanik yang membubung tinggi ini berhembus ke arah barat laut dengan kecepatan 19 kilometer per jam dan berpotensi kembali mengganggu aktivitas penerbangan di sejumlah bandara.
Sementara dalam radius 12 kilometer dari Gunung Raung, warga Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi tetap melaksanakan Salat Id di masjid dengan khidmat. Usai salat warga tetap bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga dan merayakan Lebaran di tengah ancaman debu vulkanik Gunung Raung. (Mar/Rmn)
Advertisement