Pantang Menyerah: Kuli Panggul Jadi Pengembang Aplikasi Ponsel

Dari hobi ke warnet, Hendry Jufri menjadi pengembang aplikasi permainan di ponsel pintar Android.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Okt 2015, 15:03 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 15:03 WIB
Pantang Menyerah: Hendry, Kuli jadi Pengembang Aplikasi Ponsel
Dari hobi ke warnet, Hendry Jufri menjadi pengembang aplikasi permainan di ponsel pintar Android.

Liputan6.com, Makassar - Diawali dengan hobinya yang mampir ke warnet, Hendry Jufri saat ini dikenal sebagai pengembang aplikasi permainan di ponsel pintar Android.

Bulan lalu, Hendry bahkan mendulang 1000 USD atau sekitar Rp 14 juta dari aplikasi yang dikembangkannya.

Tak ada yang menduga Hendry mampu berkarya seperti ini. Sehari-hari Hendry adalah kuli panggul di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan. Modal Hendry adalah rasa ingin tahu yang kuat.

Perjalanan hidup pria kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan, 32 tahun lalu ini tidaklah mulus. Karena keluarga tidak punya biaya lagi, Hendry putus sekolah saat duduk di kelas 4 SD. Hendry pun langsung memikul beban sebagai pencari nafkah untuk keluarga.

Hendry mencoba berbagai hal untuk bisa menghidupi keluarganya. Setelah tahu tentang blog, Hendry sempat coba membuat blog. Awalnya tentang tempat-tempat wisata.

Ingin terus berkembang, dengan dana seadanya yang dimiliki, Hendry ikut kursus singkat tentang internet marketing. Di tempat kursus, dia bertemu komunitas anak-anak muda pengembang aplikasi untuk telepon pintar.

Saat tidak sedang memanggul barang di pelabuhan, Hendry berjibaku terus belajar membuat aplikasi telepon pintar. Bermodal laptop bekas, Hendry bisa mengunggah aplikasinya satu persatu ke dalam toko aplikasi Google, Play Store.

Walau sempat membentur berbagai hambatan, termasuk tanpa sengaja melanggar hak cipta, Hendry terus maju.

Sekarang, dengan penghasilan tambahan dari aplikasi telepon pintar, Hendry lebih mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. Meski begitu, Hendry tidak meninggalkan kerja sebagai kuli panggul. Sampai sekarang Hendry masih membagi waktunya, antara bekerja sebagai kuli panggul di pelabuhan dan pengembang aplikasi telepon pintar.

Ayah 2 anak ini membuktikan, keterbatasan ekonomi dan pendidikan bukan halangan untuk maju di bidang apa saja.

Saksikan bagaimana kerja keras Hendry mengembangkan aplikasi telepon pintar meski ia seorang kuli panggul dalam Pantang Menyerah, yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (23/10/2015), di bawah ini. (Nda/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya