Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Semarang membangun rumah apung guna memberikan jalan keluar bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir rob. Nantinya rumah apung bisa naik turun menyesuaikan tinggi rendahnya permukaan air.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (31/10/2016), pembangunan rumah apung yang ada di Tambakrejo, Kota Semarang, sudah mencapai 80 persen. Para pekerja tinggal pemasangan atap dan bagian bawah rumah apung.
Baca Juga
Pembangunan rumah apung ini merupakan proyek percontohan bangunan yang ramah dengan banjir rob di Kota Semarang.
Advertisement
Rumah apung dibangun di atas styrofoam yang dipadatkan. Sehingga, rumah apung pun ringan dan bisa mengapung di atas air menyesuaikan pasang surutnya air.
Harapannya, jika rumah apung itu selesai dibangun, bisa dijadikan contoh oleh masyarakat yang tetap ingin bertahan serta tinggal di kawasan langganan banjir rob.
Namun demikian, biaya pembangunan rumah apung tergolong mahal. Satu unit rumah apung bisa menelan biaya kurang lebih Rp 1 miliar.
Hendaknya ada model rumah apung yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah. Hal ini agar rumah apung bisa dicontoh oleh warga sekitar korban banjir rob.
Â