Ratusan Rumah Terendam Banjir Rob Indramayu, Warga: Tahun Ini Paling Parah

Akibat dari banjir rob di Indramayu itu, sejumlah warga terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terdampak

oleh Pradesta Bagus diperbarui 29 Jan 2025, 21:44 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 21:38 WIB
Ratusan Rumah Terendam Banjir Rob Indramayu, Warga: Tahun Ini Paling Parah
Penampakan banjir rob di Desa Eretan Kabupaten Indramayu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)... Selengkapnya

Liputan6.com, Indramayu Ratusan rumah warga di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu terendam banjir rob. 

Diketahui, banjir rob Indramayu tersebut bermula dari air laut yang pasang. Ombak yang besar juga menghantam tanggul hingga jebol dan masuk pemukiman.

Berdasarkan informasi warga, sedikitnya lima rumah mengalami kerusakan akibat banjir rob tersebut.

"Ini air sejak pukul 06.00 WIB sampai sekarang belum surut, air pasang terus tanggulnya jebol kena ombak sehingga terjadi banjir," ungkapnya salah seorang warga korban Banjir rob Indramayu, Sajidin, Rabu (29/1/2025).

Sajidin mengatakan, banjir rob tersebut baru pertama kali terjadi namun menjadi yang terparah memasuki awal tahun di 2025, karena membuat sejumlah rumah rusak parah.

Ia mengatakan, pada banjir rob tersebut ketinggian air rata-rata mencapai 40 sentimeter. Akibat dari banjir rob di Indramayu itu, sejumlah warga terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terdampak.

"Rumah-rumah hancur termasuk rumah saya. Kami mengungsi ke saudara atau tetangga yang tidak terpakai," ucapnya.

Evakuasi

Banjir Rob Indramayu
Banjir Rob terjang pemukiman warga di Desa Eretan Kabupaten Indramayu. Foto (Liputan6.com / Pradesta Bagus)... Selengkapnya

Sementara itu, petugas kepolisian dari Polres Indramayu, menutup sementara tanggul yang jebol akibat dari hantaman gelombang ombak.

Kasat Sabhara Polres Indramayu, AKP Wawan mengatakan, selain menutup tanggu yang jebol, pihaknya melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak akibat banjir rob tersebut.

"Banjir rob ini terjadi karena memang tahunan juga ditambah pembatas antara lautan dan daratan. Langkah kami dari pihak kepolisian, yaitu membantu menutupi sementara tanggul yang jebol tersebut dengan batu yang ada disekitar tanggul," ungkap Wawan. 

Ia mengatakan, petugas sejak pagi sudah melakukan evakuasi dan membujuk warga yang enggan dievakuasi untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya