Liputan6.com, Jakarta - Pasar Senen pertama kali dibangun pada 30 Agustus 1735 oleh tuan tanah sekaligus arsitek bernama Yustinus Vinck. Awalnya, pasar ini hanya dibuka pada hari Senin. Namun karena semakin ramai, akhirnya kini dibuka setiap hari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (19/1/2017), kawasan Pasar Senen semakin populer di era gubernur Ali Sadikin. Bang Ali mencanangkan pembangunan proyek Senen yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi parkir pertama yang ada di Jakarta.
Ketenaran Pasar Senen menarik para pedagang dari berbagai daerah untuk mencoba peruntungan berdagang di pasar ini. Hebatnya, Pasar Senen juga menjadi pasar pertama yang menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan alat tukar uang.
Advertisement
Saking tenarnya Pasar Senen, namanya pun diabadikan sebagai nama wilayah. Tak hanya itu, beberapa fasilitas penting didirikan di sekitarnya seperti Stasiun Senen, Terminal Senen bahkan Mal Atrium Senen.
Pada 15 Januari 1974 meletus peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari). Mahasiswa emosi dengan kebijakan pemerintah yang lebih pro pihak asing. Kawasan ini pun ludes terbakar.
Kebakaran demi kebakaran juga terus terjadi. Tahun 2014 hampir sebagian besar dari sekitar tiga ribu kios dan los di pasar ini ludes terbakar.
Hari ini, musibah kebakaran hebat kembali terjadi dan menghanguskan ratusan kios. Para pedagang pun panik menyelamatkan barang daganganya.
Meski kebakaran terus berulang, namun Pasar Senen tetap perkasa. Sebagai bagian dari sejarah, Pasar Senen selalu di hati warga Jakarta.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.