Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap menjelang pilkada serentak 15 Februari 2017 seluruh masyarakat Indonesia bisa menahan diri, menghormati perbedaan dan demokrasi di Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyampaikan dukungan bila aksi 112 dilakukan di Masjid Istiqlal dalam bentuk murni kegiatan ibadah keagamaan.
"Saya mendapat informasi bahwa kelompok yang akan melakukan aksi itu mengalihkan aksinya dari jalan kaki hingga longmarch di jalan raya. Yang berpotensi mengganggu ketertiban publik dan membawa nuansa politik meski dibungkus keagamaan akan dialihkan ke Istiqlal dalam bentuk ibadah keagamaan, saya kira positif," ujar Tito Karnavian.
Advertisement
Pernyataan ini disampaikan Kapolri dalam silaturahmi dialog kebangsaan di Pondok Pesantren An Nawawi yang dibina Ketua MUI Ma'aruf Amin, di Serang, Banten.
Pihak MUI Cianjur, melalui KH Abdul Halim juga mengimbau warga Cianjur untuk tidak ikut aksi ke Jakarta pada 11 Februari. Unsur muspida, ulama dan sejumlah pimpinan pondok pesantren menyepakati untuk menggelar doa bersama di Masjid Agung Cianjur.
Mereka khawatir akan adanya unsur-unsur lain dalam aksi 112 nanti yang dapat memecah belah umat dan bangsa.
Sementara, GNPF MUI menegaskan akan mendukung dan ikut turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi bela Islam dan tidak mencampuri masalah pilkada. GNPF MUI memastikan aksi longmarch akan berjalan tertib.
Sebelumnya kepolisian sudah menegaskan larangan aksi longmarch pada 11 Februari 2017 mendatang. Bila massa tetap turun ke jalan, polisi akan bertindak tegas membubarkan aksi tersebut.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.