Chairul Tanjung Bantah Kepemilikan Sofitel Hotel di Bali

Mendengar nama Sofitel Hotel di Bali, kita pasti akan teringat Presiden SBY. Hotel itu adalah tempat menginap SBY selama KTT APEC.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Okt 2013, 15:44 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2013, 15:44 WIB
chairul-tandjung130417c.jpg
Mendengar nama Sofitel Hotel di Nusa Dua, Bali, kita pasti akan teringat langsung dengan nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya hotel berbintang itu merupakan tempat menginap SBY selama berada di Bali dalam rangka menghadiri KTT APEC 2013.  

Ternyata hotel itu disebut-sebut merupakan bagian dari aset konglomerat, Chairul Tanjung yang sekaligus sebagai Wakil Panitia KTT APEC Indonesia tahun ini. Dan kabar tersebut langsung dibantah oleh pengusaha ini.

"Sofitel Hotel bukan punya CT (Chairul Tanjung), melainkan milik Tri Handaka dari Agung Podomoro Grup," bantah dia saat ditemui di Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Jumat (4/10/2013).

Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi kabar yang telah beredar luas di masyarakat. Terlebih dari isu beredarnya foto Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) tersebut yang marah-marah sambil menunjuk ke arah SBY.

Seperti diketahui, SBY dan istri berencana menginap di Sofitel Hotel di kawasan Nusa Dua Bali. Kementerian Sekretaris Negara (Kemensekneg) juga mengatakan sebanyak 21 Kepala Negara dan 12 istri akan tidur di 13 hotel yang sudah selesai kami persiapkan.

"Sebanyak 13 hotel tersebut, antara lain, Sofitel Hotel, Nusa Dua Beach Hotel, Melia Bali Hotel, Grand Hyatt, Ayodya Hotel, Hotel Mulia, Hotel Nikko, Hotel Intercontinental. Adapula Le Meridien, Westin Hotel, Grand Mirage Hotel dan St Regis Hotel," papar Sekretaris Menteri Sekretariat Negara, Lambok V. Nahattan.

Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan penginapan dan kendaraan bagi empat pemimpin di Asia Barat. "Mereka akan diperlakukan sama dengan 21 leaders," ucapnya.(Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya