Wapres JK Yakin Asian Games 2018 Berdampak Baik untuk Indonesia

Untuk pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, dibutuhkan dana hampir US$ 50 juta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Des 2017, 21:30 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 21:30 WIB
Imam Nahrawi
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua INASGOC Erick Thohir dalam penandatanganan kerja sama sponsorship Asian Games 2018 dengan pihak swasta. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla menyadari Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang akan memakan biaya besar untuk segala persiapannya. Meski demikian, hal itu untuk kebaikan Indonesia.

Menurut Kalla, kebaikan itu bukan hanya dari sisi olahraga, tapi juga perusahaan baik milik pemerintah dan swasta. Hal tersebut disampaikan Kalla saat menandatangani kerja sama sponsorship Asian Games 2018 di kantor Wapres.

Perusahaan swasta yang memberikan komitmen pendanaan, di antaranya Grab Indonesia, PT Astra Internasional, PT Amerta Otsuka Indah, SsangYong Information Communication, PT Indofood Sukses Makmur, Aqua, Samsung Indonesia, PT Sinarmas APP, dan Alfamart.

"Asian Games sangat penting untuk kita semua melaksanakannya. Walau tentu dibutuhkan biaya dan dana yang besar, tak ada yang gratis di dunia ini. Ingin terkenal, ingin prestasi, ingin menonjol, mesti ada biaya. Tapi, itu akan kembali dengan investasi yang baik," kata JK di kantornya, Jakarta, Rabu (6/11/2017).

Dia mencontohkan biaya untuk pembukaan dan penutupan Asian Games cukup besar. Namun, itulah simbol kesuksesan dan kebesaran Indonesia. "Pembukaan dan penutupan hampir US$ 50 juta. Tapi, itulah simbol," tegas JK.

Kualitas Olahraga

Wapres Kalla menyadari Asian Games menjadi ajang untuk memperlihatkan kualitas olahraga Indonesia dengan target-target yang hendak dicapai. Meski demikian, ajang tersebut juga bisa menjadi tempat branding produk Indonesia.

Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau kondisi rumput lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Kamis (23/11). Sri Mulyani dan Menteri Basuki mengunjungi sejumlah venue Asian Games 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Asian Games bisa jadi tools untuk national branding Indonesia di dunia. Ada juga yang tak kalah penting, economy of impact, baik dari segi infrastruktur, turis, dan kalau ada economy impact, pasti orang berbondong-bondong berinvestasi ke Indonesia dan creating jobs," papar JK.

Tidak Mudah

Wapres Kalla menambahkan, untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tidaklah mudah. Pemerintah setidaknya harus merogoh dana senilai Rp 30 triliun. 

Seorang jurnalis mengamati Stadion Akuatik di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (23/11). Saat ini progres penyelesaian untuk renovasi venue olahraga untuk Asian Games 2018 di kawasan GBK sudah 87,27 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Biaya perbaikan venue hampir Rp 10 triliun di Jakarta dan Palembang. Biaya terbesar adalah di penyiaran karena menurut Komite Olimpiade Asia, Asian Games ini nantinya dilihat 4 miliar orang. Di Indonesia akan live 12 jam, begitu pula di China. Jadi, kerja sama ini juga jadi ajang promosi," paparnya.

Sebelumnya, enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga terlibat dalam kerja sama sponsorship dengan nilai mencapai Rp 500 miliar. Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus sampai 2 September 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya