Jakarta - Cabang olah raga e-sports akan hadir sebagai sebuah kegiatan eksebishi di Asian Games 2018. Sebanyak satu pelatih dan 16 nama atlet Indonesia yang akan turun di enam nomor yang dipertandingkan di Britama Arena, Jakarta, sudah ditetapkan. Siapa saja mereka?
Ada enam nomor e-sports yang akan dipanggungkan di Asian Games 2018, yaitu Arena of Valor, Pro Evolution Soccer, League of Legends, Clash Royale, Heartstone, dan Starcraft 2.
Masing-masing nomor diikuti jumlah atlet Indonesia yang berbeda tergantung pada kuota yang sudah digariskan Komite Olimpiade Asia (OCA). Alhasil, setelah melalui berbagai tahapan seleksi sejak semester pertama 2018, pihak Asosiasi E-Sports Indonesia (IeSPA) baru-baru ini resmi mendaftarkan pelatih dan atletnya ke INASGOC.
Advertisement
Hal yang menarik dari daftar tersebut adalah banyak dari nama atlet yang lebih dikenali dengan nama julukannya di dunia online dibanding nama aslinya. Ambil contoh salah satu atlet di nomor League of Legends yang bernama Malik Abdul Aziz yang lebih beken dengan nama "Fakefriends".
Sementara itu, di nomor Pro Evolution Soccer nama dua atletnya, Rizky Faidan dan Setia Widianto, justru kalah tenar dibanding nama tim tempat di mana mereka bernaung, Aliban Wani Adu (juara nasional kompetisi PES 2018).
Mengenai status 17 figur terbaik yang mewakili Indonesia di cabang olah raga e-sports Asian Games 2018 ini sebagai pelatih dan atlet, dan bukan sekadar sebagai gamer profesional, kini tidak lagi diperdebatkan.
Â
Sudah Diakui Kemenpora dan KONI
Setelah Asosiasi E-Sports Indonesia diakui oleh Kemenpora dan KONI serta ditetapkannya e-sports sebagai cabang eksebisi oleh Komite Olimpiade Asia sejak perhelatan di Jakarta-Palembang ini, mereka sah diakui sebagai atlet. Akan tetapi, apakah layak E-Sports dikategorikan sebagai olah raga?
E-Sports diakui sebagai olah raga seperti halnya olah raga strategi seperti catur dan bridge karena untuk menjadi pemenang di cabang ini juga diperlukan olah fisik yang menjaga ketahanan atletnya dalam berkompetisi.
Selain itu, unsur strategi dalam satu tim ketika mereka memanfaatkan sumber daya dalam lingkungan permainan elektronik tersebut juga makin menguatkan permainan ini untuk diakui sebagai sebuah cabang olah raga.
Perlunya komunikasi dua arah yang intensif antar-atlet memperlihatkan bahwa e-sports tidak membuat pelakunya menjadi antisosial tapi justru dituntut bisa bisa bersikap sportif dalam menjadi bagian dalam sebuah tim. Masih ragukah Anda pembaca bahwa e-sports layak disebut olah raga yang layak tampil di Asian Games 2018?
Â
Advertisement
Daftar Pelatih dan Atlet E-Sports Indonesia di Asian Games 2018
Nama Pelatih dan Atlet E-Sports Indonesia di Asian Games 2018:
1. Arena of Valor: Glen Richard (Julukan: DG Kurus), Farhan Akbari (EVOS Hans), Hartawan Muliadi (GGWP Wyvorz), Ilham Bahrul (GGWP Uugajah), Muhammad (EVOS Ahmad).
2. Pro Evolution Soccer: Rizky Faidan, Setia Widianto (Keduanya dari Tim ALIBAN Wani Adu).
3. League of Legends: Bayu Putera Sentosa (Julukan Cruzher, pelatih), Malik Abdul Aziz (Fakefriend), Felix Chandra (Fong), Ruly Susanto (Whynuts), Peter Tjahjadi (Airliur), Gerry Arisena (Potato), Ericko Lim (Soapking).
4. Clash Royale: Ridel Sumarandak (Benzer Ridel).
5. Hearthstone: Hendry K. Handisurya (Jothree).
6. Starcraft 2: Nyoman Arie Pranasakti (Jaquelton).