Kisah Keterbatasan Peralatan Latihan di Balik Medali Perunggu Agus Prayoko

Agus Prayoko menyumbang medali perunggu pada Asian Games 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 24 Agu 2018, 21:39 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2018, 21:39 WIB
Asian Games 2018, Senam, Agus Prayoko
Agus Prayoko pesenam Indonesia yang turun di nomor kuda lompat ( pole vault) berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 2018 yang bertempat di JIExpo Kemayoran Hall D, Jakarta Jumat (24//8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Jakarta - Pesenam artistik Indonesia, Agus Prayoko, menyumbang medali perunggu pada Asian Games 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/8/2018). Agus mengaku keberhasilannya diraih dengan penuh perjuangan karena keterbatasan alat latihan.

Agus Prayoko berhak menyabet medali perunggu setelah mengumpulkan 14.125 poin. Agus kalah selisih 487 poin dari pesenam Hong Kong, Wai Hung Shek yang meraih medali emas. Adapun medali perak jatuh pada pesenam Korea Selatan, Han Sol-kim dengan total 14.550 poin.

Agus mengaku selama pelatnas tidak menemui kendala. Namun, dia dihadapkan pada keterbatasan peralatan latihan, alias tidak lengkap.

"Kalau kendala Insya Allah memang tidak ada selama pelatnas. Cuma masalahnya hanya pada perlengkapan latihan," kata Agus Prayoko setelah bertanding.

"Perlengkapan latihannya masih kurang. Jangankan itu, jaket (kontingen) saja saya tidak dapat," keluh Agus Prayoko.

Raihan medali perunggu di Asian Games 2018 menjadi yang pertama buat Agus Prayoko. Sebelumnya, prestasi terbaiknya adalah meraih medali perak di pentas SEA Games 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya