Toilet di Asian Para Games 2018 Jadi Sasaran Kritik 3 Delegasi

Toilet yang digunakan untuk Asian Para Games dinilai kurang besar.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Feb 2018, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 16:45 WIB
Raja Sapta Oktohari
Ketua, panitia Asian Para Games (Inapgoc), Raja Sapta Oktohari menggelar Technical Delegate (TD) Meeting, membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018. (doc Inapgoc)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Asian Para Games (Inapgoc) melakukan Technical Delegate (TD) Meeting bersama perwakilan cabang olahraga di Harris Suites, FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (24/2/2018). Menariknya, para perwakilan delegasi yang datang mengkritik toilet yang berada di beberapa venue.

Pertemuan ini dihadiri beberapa delegasi peserta Asian Para Games 2018 di Jakarta, Oktober mendatang, antara lain Kian Joo Teo asal Malaysia yang delegasi teknis dari bulu tangkis, Kemudian Gisick Jeoung Bryan (Korsel) dari Para judo, dan Kenneth Soho (Singapore) dari cabor boccia.

Usai melakukan pertemuan, Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya mendapat kritikan dari Kian Joo Teo (delegasi bulu tangkis Malaysia), Gisick Jeoung (delegasi judo Korsel), dan Kenneth Soho (delegasi boccia Singapore). Mereka mengkritik toilet untuk para atlet difabel.

"Hampir semua masukannya sama, soal toilet. Ini yang harus dikritisi kami, sama venue lain. Technical Dekegate bilang semua persiapan sudah sesuai. Tantangan terbesar itu toilet. kami akan punya banyak diskusi tentang toilet ke depan," ucap Raja Sapta.

 

 

Terima Kritikan

Tiga delegasi itu berharap toilet di Indonesia lebih layak digunakan ketimbang di ajang Asian Para Games sebelumnya, Incheon, Korea Selatan. Raja Sapta pun menampung kritikan yang dianggapnya membangun itu.

"Kami akan siapkan portable toilet seperti di Dubai, bukan cuma toilet, tapi para atlet ataupun pengunjung, bisa mandi di dalamnya. Jadi kami akan penuhi itu, sesuai permintaan dari masing-masing cabor," ujarnya menegaskan.

"Nanti ada kamar khusus pengguna wheelchair, selain itu juga akan dibangun lift khusus pengguna kursi roda, jumlahnya ada enam buah," kata Raja Sapta menambahkan.

Toilet Kurang Lebar

Sementara itu, Kenneth Soho mengatakan, toilet untuk atlet difabel di Indonesia kurang lebar. Dia berharap Inapgoc segera memperbaikinya demi kenyamanan sang atlet.

"Kami minta ada renovasi, bisa berli portable, atau renovasi yang sudah ada. Nanti juga ada ramp yang sempit dibuat lebih lebar, agar lebih enak jalannya kursi rodam" katanya singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya