Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Chatib Basri optimistis pemerintahan baru periode mendatang akan membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 6,1%. Proyeksi ini harus ditopang dengan kebijakan yang tepat dan pembangunan infrastruktur.
"Saya yakin pemerintahan baru bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,1% di 2015," tegas dia dalam Diskusi Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Senin (7/4/2014).
Lebih jauh Chatib memprediksi, Indonesia akan mengecap pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,7%-5,8% pada kuartal I 2014.
"Sejak tahun lalu, kita sengaja memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan pengetatan kebijakan moneter dan fiskal melalui kenaikan suku bunga acuan (BI Rate). Tapi kalau bisa defisit transaksi berjalan di 2,5%-3%, bisa saja kebijakan nggak ketat lagi,"Â tutur Chatib.
Dalam kesempatan yang sama, menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa justru memperkirakan pertumbuhan ekonomi di pemerintahan baru sebesar 5,5%.
"Kalau kebijakannya nggak pro dan nggak dilonggarkan sedikit moneternya, paling ekonomi tumbuh 5,5%. Trennya memang diperlambat," kata dia.
Purbaya menilai, perlambatan ekonomi di sebuah negara sah-sah saja. Asal tidak kebablasan dan segera mengantisipasinya.
"Ekonomi melambat sih nggak apa, asal jangan kebablasan. Kami kan nggak tahu batasnya karena untuk balik lagi susah, seperti di 1998-1999 nggak balik makanya hancur ekonominya," tukas Purbaya.