Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengaku merasa terbebani dengan kenaikan tarif listrik progresif yang akan berlaku pada 1 Mei 2014. Namun pihaknya memastikan tak akan menaikkan harga tiket masuk wisata Ancol dan Dufan.
Direktur Pembangunan Jaya Ancol, Gatot Setyo Waluyo mengungkapkan, kenaikan tarif listrik bagi golongan I3 dan I4 hingga 60% sangat berpengaruh terhadap biaya operasional perusahaan.
"Pasti pengaruhnya besar ya, karena listrik cukup dominan di biaya operasional perusahaan. Jadi dampaknya ada pembengkakan biaya operasional sekitar 20%," ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (18/4/2014).
Kata Gatot, saat ini pihaknya sedang mengevaluasi kenaikan tarif listrik tersebut kepada harga tiket. Meski demikian, emiten berkode PJAA ini berupaya untuk mempertahankan harga tiket masuk Ancol dan Dufan.
"Biarpun naik, kayaknya kami masih akan pertahankan harga tiket untuk tahun ini. Kecuali ada kenaikan lagi yang semakin memberatkan. Pokoknya kami evaluasi terus," tutur dia.
Dia menyebut, PJAA tahun lalu telah menaikkan harga tiket masuk gerbang Ancol satu kali. Sementara harga tiket Dufan tak beranjak dari harga semula.
Sekadar informasi, harga tiket masuk dufan saat ini di hari biasa sebesar Rp 180 ribu per orang dan Rp 250 ribu di hari libur. Sedangkan tiket masuk pintu gerbang Ancol berkisar Rp 16 ribu sampai Rp 20 ribu per orang.
Ditemui terpisah, Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki Internasional, Soebronto Laras mengatakan, pengusaha terus dihujam dengan beban seperti kenaikan listrik, kenaikan upah, permasalahan infrastruktur dan sebagainya.
"Bisnis pengusaha makin amburadul kalau tarif listrik langsung naik tinggi sekaligus. Karena kami baru saja menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah yang berdampak terhadap kenaikan biaya operasional hampir 30% dari tahun lalu," paparnya.
Jika begini terus, sambung Soebronto, bisnis pengusaha bisa mati dan berujung pada berkurangnya penerimaan negara. Dia berharap, kenaikan tarif listrik dapat dilakukan secara bertahap.
"Pengusaha kan yang paling banyak bayar pajak. Lah kalau bisnisnya mati, negara nggak dapat pajak lagi terus dari mana membiayai negara ini," cetus Soebronto.
Tarif Listrik Naik, Bisnis Pengusaha Makin Amburadul
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengaku merasa terbebani dengan kenaikan tarif listrik progresif yang akan berlaku pada 1 Mei 2014.
diperbarui 18 Apr 2014, 18:13 WIBDiterbitkan 18 Apr 2014, 18:13 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PDIP Sebut Status Tersangka Hasto Jadi Kado Natal dari KPK
Tim Gegana Brimob Polda Lampung Sisir Gereja-Gereja di Bandar Lampung untuk Antisipasi Terorisme
Hasto Jadi Tersangka, PDIP: Keterangan Megawati Terbukti Partai Mau Diacak-acak
Polisi Tangkap Tersangka Pemerasan Modus Pura-Pura Tertabrak Mobil di Kota Bandung
Gunung Raung Erupsi, BPBD Bondowoso Bagikan Masker untuk Masyarakat
Akselerasi Industri 4.0, Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI
Erupsi Gunung Raung, Penerbangan di Bandara Banyuwangi Normal
Tips Mengatasi Bau Badan: Panduan Lengkap untuk Tubuh Segar dan Percaya Diri
DPP PDIP Tanggapi Penetapan Status Tersangka pada Sekjen Hasto Kristiyanto
Gunung Raung Erupsi, Pelayanan Kereta Api di Daop 9 Jember Berjalan Normal
Dulu Kena PHK, Kini Sudarti Bisa Sejahtera Berkat Pertanian Tembakau
PDIP Ungkap Kondisi Hasto Usai Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Kasus Harun Masiku