Buruh Dukung Pasangan Prabowo-Hatta

Para buruh meminta kepada pasangan Prabowo-Hatta untuk melakukan penghapusan pekerja sistem outsourching yang selama ini belum tuntas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Jun 2014, 14:34 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2014, 14:34 WIB
Prabowo Hadiri Perayaan May Day di GBK
Sebelum berorasi, Prabowo (kedua dari kiri) bersama Presiden KSPI Said Iqbal berdiri bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya di Jakarta, (1/5/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memilih untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

Ketua KSPI, Said Iqbal menjelaskan, bentuk dukungan tersebut tidak berdasarkan sukarela, namun ada beberapa kontrak politik yang disepakati antara kedua belah pihak.

Pertama, para buruh menuntut kepada Prabowo-Hatta untuk menyetujui 84 item kebutuhan dasar rumah tangga yang diwujudkan dalam peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Kami punya komitmen dan keyakinan, siapa yang mau memberikan tanda tangan maka akan mendapat dukungan dari buruh, nanti UMP kami naik rata-rata 30%," katanya di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Kedua, pasangan Prabowo-Hatta juga menandatangani untuk tidak melakukan penangguhan UMP.

Ketiga, para buruh meminta kepada pasangan Prabowo-Hatta untuk melakukan penghapusan pekerja sistem outsourching yang selama ini belum tuntas dilakukan.

"Hari ini Dahlan tidak mampu mengangkat seluruh karyawan outsourcing. kami minta ke Prabowo, faktanya dia mampu, dia tanda tangan," tegas Said.

Selain beberapa hal yang sudah dikatakan, Said juga menyampaikan satu hal yang tidak kalah penting adalah perubahan Undang-Undang Tenaga Kerja Indonesia (UU TKI).

Perubahan UU TKI tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia dan kesejahteraan TKI yaitu melalui dasar UU tidak lagi berdasarkan penempatan melainkan berdasarkan perlindungan.

"Itulah beberapa fakta-fakta yang kami tanda tangani dan memutuskan Prabowo-Hatta yang kami dukung dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014. Kami tidak mau capres dan cawapres yang tidak mendukung upah rakyat buruh," pungkas Said.

Jalan kaki Bandung-Jakarta

KSPI mengagendakan aksi jalan kaki estafet dari Bandung menuju Jakarta. Aksi tersebut untuk mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

"Buruh akan longmarch dari Bandung ke Jakarta untuk sosialisasi ini, jalan kaki nanti di pasar, di terminal atau di mana saja, kami akan sebarkan ini, jalan kaki," kata  Said.

Tidak hanya melakukan aksi jalan kaki, KSPI yang memiliki anggota lebih dari 1,4 juta buruh tersebut juga akan menggelar rapat umum di kantung-kantung KSPI.

"Di Banten itu ada 5.000 buruh hingga 7.000 buruh yang akan rapat umum, di Surabaya tanggal 30 Juni ada 30 ribu buruh se-Jawa Timur akan rapat umum," tegas Said.

Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Said akan menggelar rapat umum pada tanggal 20 Juni 2014 di Gelora Bung Karno. Dia memperkirakan rapat umum tersebut akan dihadiri minimal 100 ribu buruh.

Untuk menjalin keakraban dengan Capres dan Cawapres tersebut, KSPI juga akan mengundang Prabowo-Hatta untuk makan siang dan mengunjungi kompleks rumah buruh.

"Biar tahu kehidupan para buruh itu seperti apa. Kami akan ajak ke kontrakan 1.000 pintu, itu semua buruh outsourcing yang tinggal," papar Said.

Said menjelaskan rangkaian kegiatan KSPI tersebut akan diadakan secara bertahap mulai Juni ini hingga berakhirnya masa kampanye jelang Pilpres 9 Juli 2014. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya